Ensiklopedi Blora : Mengukir Sejarah Untuk Sejarah Blora

BLORA - Tanpa dibantu biaya oleh Pemerintah Kabupaten Blora, sekelompok anak muda Blora yang bernaung di Yayasan Bangga Blora nekat menerbitkan buku Ensiklopedi Blora yang menelan dana lebih dari Rp 3 miliar. Buku ensiklopedi yang terdiri 10 jilid ini mengupas semua tentang Blora, mulai dari sejarah, budaya, potensi alam hingga perekonomian setempat.

Direktur Yayasan Bangga Blora Hermawan Andi Pranantya mengatakan, penerbitan ensiklopedi ini berawal dari keinginan untuk mengukir sejarah buat tanah kelahirannya.

"Kami juga ingin memberikan sesuatu buat generasi Blora yang akan datang," katanya.

Pembuatan ensiklopedi ini telah dimulai sejak Januari 2010 silam, dan rencananya akan diluncurkan Juni mendatang.

"Pekerjaan ini murni tak berkaitan langsung dengan pemerintah, dalam hal ini bantuan dana. Tidak ada sama sekali. Murni dari donasi kami sendiri, tanpa ada pihak sponsor," tegas Hima, panggilan akrab Hermawan Andi Pranantya.

Cetakan buku ensiklopedi ini sendiri memang terkesan eksklusif. Dengan ukuran tinggi buku hampir 28 cm dan lebar lebih 23 cm, ensiklopedi ini dicetak setebal 160 halaman dengan kertas licin yang cukup tebal.

"Rencananya akan dijual melalui jaringan toko-toko buku dan souvenir. Juga akan kami tawarkan ke komunitas Blora di perantauan. Selain itu akan coba kami tawarkan ke pemerintah untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah," kata Hima.

Sepuluh jilid ensiklopedi terdiri: sejarah Blora dari masa ke masa; geografi, geologi dan wilayah administrasi; pemerintahan, sosial dan ekonomi; adat istiadat, agama dan kepercayaan lokal; arsitektur, cagar budaya dan toponim; pariwisata dan kuliner; seni, tradisi dan karya budaya tradisional; pertanian, kehutanan dan lingkungan hidup; industri, pertambangan dan energi; serta tokoh, komunitas dan masyarakat.

"Awalnya kami rangkum dalam 6 jilid. Setelah adanya perkembangan data lapangan yang luas akhirnya kami jadikan 10 jilid," ujar Hima. (Gea)

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama