Prof. Dr. Istibsjaroh Raih Penghargaan ‘Woman Of The Year 2018’

Foto:Prof. Dr. Dra. Hj. Istibsjaroh, BA., SH., MA dengan penghargaan
JAKARTA (wartamerdeka) - Prof. Dr. Dra. Hj. Istibsjaroh, BA., SH., MA menerima penganugerahan penghargaan ‘Woman Of The Year 2018’ dari Indonesian Human Resources Development Program Foundation (IHRDP Foundation), Jakarta.

Penyerahan penghargaan berlangsung dalam acara ‘Inauguration Award,’ yang diselenggarakan IHRDP Foundation
Jakarta dan mitranya Yayasan Anugerah Prestasi Insani (YAPI), Sabtu malam, 8 Desember 2018, di Menteng Room, Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat. Penghargaan berupa piala, diserahkan oleh Prof. DR. H.B Katili, MM, dan piagam pigura diserahkan oleh Danny PH Siagian, SE., MBA., MM, didampingi Ketua IHRDP Foundation, Jakarta, Gene Vincent Sumanti, B. Bus., MBA.

Prof. Dr. Dra. Hj. Istibsjaroh, BA., SH., MA sebagai mantan Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) R.I
2009-2014, dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Urwatul Wutsda Jombang, Jawa Timur, dinilai sangat
layak dan tepat menerima penghargaan tersebut, oleh Tim Apresiasi dan Panitia Penyelenggara.

Penelusuran ‘track record’ tentu dengan memperhatikan beberapa referensi berbagai sumber, seperti: informasi para tokoh setempat; rekomendasi; kalangan pers; klipping media cetak maupun elektronik; dan dari beberapa sumber lainnya.

Diketahui, Istibsjaroh memang memiliki segudang pengabdian dan jabatan selama ini, antara lain sebagai: Ketua Forum Mubalighah Peduli Perempuan dan Anak (FMP2A) prov. Jatim; Ketua Muslimat NU Wilayah Jatim; Wakil Ketua Ikatan Alumni Sunan Ampel (IKASA); Dewan Pakar MUI Jatim; Ketua Forum Komunikasi Perempuan Lintas Agama (FKPLA) Jatim (2006-2010); Wakil Ketua Komisi PRK (Perempuan Remaja dan Keluarga) MUI
Pusat; Dewan Syura PKB; A’wam PBNU; dan Dewan Pakar KPPI (Kaukus Perempuan Politik Indonesia) Parlemen Senayan Jakarta; dan lain-lain.

Bahkan mantan anggota Tim Kajian Ketatanegaraan MPR RI 2019-2014 ini juga menorehkan beberapa prestasi
sejak remaja antara lain: Penghargaan Menteri Agama RI sebagai Juara II MTQ Nasional Tingkat Remaja (1972).

Selain itu, penghargaan Menteri Agama R.I untuk beberapa event Tingkat Nasional: sebagai Hakim Nasional MHQ 10 dan 20
juz (Jakarta, 2000), Hakim Nasional Tafsir al-Qur’an Bahasa Indonesia (Mataram, 2002), Hakim Nasional Tafsir al-
Qur’an Bahasa Indonesia dan MHQ 30 juz (Palangkaraya, 2003), Hakim Nasional Tafsir al-Qur’an Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (Bengkulu, 2004), Hakim Nasional Bidang Tilawah (Gorontalo, 2005), Hakim Nasional MHQ 10 dan 20 juz (Jakarta, 2015);

Beliau juga Wisudawati Terbaik S-3 (cumlaude) UIN Syarif Hidayatullah (2004);
Pemakalah pada acara Annual Conference Islam (Bandung, 2006); Penghargaan Kemendiknas R.I, Hakim Karya Tulis Ilmiah dalam MTQ (Makassar, 2011); Penghargaan Presiden R.I, Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun;

Penghargaan dalam berbagai kategori dari IHRDP antara lain: Woman International Award 2011, Indonesian Most Popular 2012, Best Mother Award 2012, Woman Development Award 2014, Kartini Award 2018; dan sebagai Narasumber berbagai Seminar maupun Lokakarya Tingkat Regional dan Nasional.

Adapun beberapa buku yang ditulis Doktor lulusan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (2004) ini antara lain buku: Hak-hak Perempuan Relasi Gender (Jakarta, 2004); Poligami Dalam Cita dan Fakta (Jakarta, 2004);

Kontributor Buku Perempuan Dalam Perspektif dan Aksi (Surabaya, 2006); Aborsi dan Reproduksi antara Problem Agama dan Sosial (Yogyakarta, 2011); Hak Perempuan Berpolitik, Argumen Kesetaraan Hak Politik Perempuan Dalam Islam (Malang, 2016); Keluarga Sebagai Pusat Pendidikan Akhlak dan Karakter. Dan banyak artikel ilmiah yang diterbitkan di berbagai jurnal terakreditasi maupun jurnal yang non terakreditasi.

Guru Besar Ilmu Tafsir IAIN Sunan Ampel Surabaya sejak tahun 2004 hingga sekarang ini ternyata, 26 tahun lalu sudah pernah menduduki jabatan Ketua Komisi E (1992-1997) dan Ketua Komisi A dan E (1997-1999) di DPRD kabupaten Kediri.

Aktivis perempuan ini sejak lama sudah menekuni dunia pendidikan dan politik.

Sementara itu ditanya tanggapannya soal penghargaan yang diterima, ibu dosen yang pernah meraih predikat Wanita
Berbusana Rapih dan Serasi kategori Wanita Berprestasi, Berdedikasi dan Terbaik di Bidangnya ini mengatakan,
sangat mengucap syukur dan berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan lembaga pengapresiasi.

Disinggung soal bagaimana sebaiknya para generasi muda sebagai tunas bangsa, ibu yang murah senyum dan tegas
ini mengatakan, agar selalu giat membekali diri dengan ilmu dan mampu menjaga diri.

“Untuk generasi muda, hendaknya selalu giat membekali diri dengan ilmu, dan harus mampu menjaga diri serta jatidiri bangsa, dalam persaingan Global yang makin kompetitif,” ujarnya kepada awak media, usai menerima penghargaan.

Ditanya lagi soal apa yang masih menjadi fokus perjuangannya kedepan, Calon Anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil 6 (Kediri-Kab/Kota; Blitar –Kab/ Kota dan Tulungagung) ini mengatakan, bagaimana agar Negara ini selalu tenteram dan aman, serta NKRI terjaga.

“Ya, terus terang, saya masih ingin terus terlibat dalam mengupayakan, bagaimana Negara ini agar selalu tenteram, aman serta persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI tetap terjaga,” pungkasnya.

Sebagai informasi, panitia penyelenggara menetapkan 7 (tujuh) kategori penghargaan yang dianugerahkan pada
Inauguration Award Sabtu malam itu, yaitu: (1). The Best Innovative Women Leaders Of The Year 208; (2). Indonesian Best Executive & Professional Awards 2018; (3). Man Of The Year 2018; (4). Woman Of The Year 2018; (5). International Best Leadership Award 2018; (6). The Most Popular 2018; (7). Education Award 2018.

Sementara dalam sambutannya, Danny PH Siagian, SE., MBA., MM dari Yayasan Anugerah Prestasi Insani (YAPI) Jakarta mewakili Tim Apresiasi dan Panitia Penyelenggara menyampaikan, dasar pemilihan para tokoh penerima
penghargaan dapat dilihat dari antara lain:
(1). Mampu mendorong peningkatan pembangunan dan pertumbuhan yang berkaitan dengan Iptek, Pendidikan, Bidang Sosial maupun Budaya, Lingkungan Hidup, dan lain-lain di daerahnya masing-masing;

(2). Memiliki Etos Kerja yang tinggi serta berprestasi dalam peningkatan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM); dan (3). Memiliki Sense Of Human serta jiwa kepemimpinan, yang layak jadi panutan masyarakat.

Adapun para tokoh yang terjaring dalam nominasi awalnya sebanyak 45 orang, kemudian terseleksi menjadi 17 orang di tahap berikutnya, dan akhirnya hanya 13 orang tokoh yang terpilih menerima penghargaan dari Indonesian Human Resources Development Program Foundation (IHRDP Foundation), Jakarta dan Yayasan Anugerah Prestasi Insani (YAPI) Jakarta pada malam itu. (DANS)

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama