Terus Pro Kontra, Relokasi TPI Brondong Gagal Lagi

Kesibukan di TPI di Brondong
LAMONGAN (wartamerdeka.info) -
Rencana pemindahan (relokasi) kegiatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dari lokasi lama ke lokasi baru di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong sehabis lebaran ini, diprediksi akan mengalami kendala yang sama seperti upaya relokasi sebelumnya yang selalu menuai kegagalan.

Informasi yang dihimpun media ini menyebut relokasi pelaku pasar dan kegiatan bongkar ikan nelayan di PPDI selama ini terkesan kurang ada persiapan matang sehingga terkesan di paksakan. Karena itu, dipastikan akan terus menjadi pro kontra oleh pelaku usaha dan para pengguna.

Tertundanya relokasi pemindahan TPI lama ke kawasan PPDI beberapa waktu lalu, sudah diprediksi direktur Madani Institut, Nu'man Suhadi.

"Sudah saya duga, mengingat sejak awal pembangunan PPDI hanya berorientasi pada proyek dan bukan pada pelayanan kepada masyarakat pengguna (nelayan, penjual, dll) sehingga beberapa kali rencana relokasi tersebut tertunda dengan alasan klasik, yakni masih menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna," ujar Nu'man.

Menurut dia, seharusnya perencanaan pembangunan PPDI sejak awal telah mengetahui secara detail kebutuhan para pengguna, kalau tertunda seperti ini terus, bisa jadi menandakan bahwa selama ini, pihak PPN setempat lebih banyak duduk dikantor daripada harus turun ke lapangan.

"Seperti pemindahan yang sebelumnya, selain ada kesan dipaksakan sarana dan prasarana belum siap, seperti kurang luasnya lokasi parkir perahu dan bongkar ikan Selain itu, lapak2 untuk supplier, pemrosesan ikan juga dinilai masih minim," tambah aktifis di Pemuda Muhamadiyah Lamongan ini.

Kepala UPT PPN Brondong, Dedy Sutisna, beberapa waktu kemarin kepada pers pihaknya membenarkan kalau alasan masih kurangnya sarana dan prasarana menjadi alasan gagalnya kegiatan relokasi.

Selain mempersiapkan lokasi tambat labuh, kini PPN terus melakukan penyempurnaan terkait fasilitas lain, seperti sarana air, listrik dan kelengkapan dermaga lainnya," kata Dedi Sutisna.

Sementara, terkait rencana pemindahan lokasi TPI ke PPDI Dedy membenarkan.
"Ya, kalau tidak bulan Juni ya, Juli masih harus dikordinasikan dengan instansi terkait di Lamongan," ujar Dedy Sutisna via WA nya.

Sementara beberapa supplier dan nelayan setempat dikonfirmasi belum satu suara.

Masih terjadi pro kontra, selain belum lengkapnya sarana, akses menuju lokasi PPDI juga dianggap jauh sehingga menambah biaya transportasi.

"Saya berharap jangan dipindah, sebagai tenaga pengorek (penyortir) merasa berat dengan perpindahan itu," kata sarnem salah seorang pekerja di TPI setempat.

Hal senada dikatakan Wagimin, nelayan Brondong, dia menyebut kalau adanya relokasi TPI malah akan menambah beban kesibukan.

"Dan otomatis ya, biaya membengkak, sudah itu, bongkar ikan harus antri," jelasnya.

Kepala Dinas Perikanan Lamongan, Suyatmoko dihubungi melalui salah seorang Kabidnya, Arif Sujanarka, pihaknya membenarkan adanya rencana pemindahan yang ketiga kalinya itu.

"Iya rencananya sehabis lebaran ini, dilakukan pemindahan itu," ungkap Arif.(Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama