Tak Terima Gaji, Hatima TKW di Arab Saudi, Dipersulit Pulang


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Hatima binti Sidik, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Ai Nunuk, Desa Serading, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam delapan bulan terakhir sudah tidak menerim gaji dari majikannya di Arab Saudi.

Kabar pilu tersebut,  disampaikan pihak keluarga Hatima Binti Sidik kepada Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) melalui pesan Whatsapp, Senin (28/10/2019).

Anto, salah seorang keluarganya, menuturkan kalau Hatima bekerja di Arab Saudi melalui PT. Sapta Saguna, Cabang Sumbawa.

"Sudah 10 tahun ini, Hatima menjadi pekerja Migran dan ditempatkan di Arab Saudi, lewat PT. Sapta Saguna," ujar Anto pada Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI), Firman Hakiki.

Menurut Anto, Hatima sangat berharap bisa pula ke kampung halamannya. Namun, majikannya selaluenghalang-halangi dengan alasan tidak jelas.
"Sejak Agustus kemarin, dia (Hatima menghubungi ingin pulang), tapi belum kesampaian juga," ungkap Anto.

Bahkan, yang cukup menyedihkan, perempuan itu, menyebut kalau telepon selulernya sering di tahan oleh majikannya, sehingga membuatnya kesulitan untuk berkomunikasi dan memberikan kabar kepada keluarga di Sumbawa, NTB, tanah kelahirannya.

Kepada Office Dewan Pimpinan Nasional Serikat Pekerja Migran Indonesia (DPN - SPMI), Anto memberi penjelasan, bahwa Hatima tinggal disebuah desa bernama desa Ar Ar, di Arab Saudi, yakni, pasangan suami istri, Ahmad Amad Al Saleh dan Kaosar.

Dalam hal ini, pihak keluarga telah meminta bantuan kepada Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) baik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), ataupun di Jakarta untuk membantu proses pemulangan Hatima Binti Sidik ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

" Ya, akan segera kita tindak lanjuti untuk kami bawa ke BNP2TKI Jakarta," kata  Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Pekerja Migran Indonesia Nusa Tenggara Barat, Mahendrayani. (Fir/Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama