Antisipasi Virus Corona, Direktur RS Sultan Imannudin Pangkalan Bun Gelar Rapat Koordinasi Dengan Dinkes

Kasie PKSE KKP Syahuri
KOBAR (wartamerdeka.info) - Direktur Rumah Sakit Sultan Imannudin Pangkalan Bun melaksanakan rapat koordinasi dengan dinas kesehatan dan kantor kesehatan pelabuhan kelas III Sampit wilayah kerja pelabuhan laut Kumai, kemarin.

Rapat itu dilakukan atas inisiatip RSUD Sultan Imannudin Pangkalan Bun untuk membahas tentang  penyakit menular virus corona yang berkembang di Wuhan, RRC.

Virus corona salah satu gejala penyakit menular yang tidak jauh beda dengan penyakit flue burung.

"Hanya saja tipe dan efeknya yang berbeda,"  ungkap Fachruddin direktur rumah sakit Sultan Imannudin Pangkalan Bun kepada wartamerdeka, hari ini

Dijelaskan pula oleh Fachruddin, jika ini tidak dilakukan secara deteksi dini maka dikhawatirkan akan menimbulkan masuknya penyakit penular itu sehingga bisa  berdampak bagi masyarakat.


Kemudian yang menjadi sasaran prioritas utama yang harus dipantau oleh tim adalah daerah bandara dan pelabuhan laut.

"Karena disana merupakan arus masuknya bagi warganegara asing ke Ibdonesia," tambahnya.

Fachruddin selaku Direktur RSUD melakukan rapat koordinasi ini sesuai turunnya surat edaran dari Menteri Jesehatan Republik Indonesia, untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus corona.

Informasi  sementara yang kena terjangkit virus corona di Cina  2600 orang  yang sudah positif terjangkit dan 50 orang meninggal dunia.

"Sementara untuk Indonesia termasuk Kobar masih aman dan tidak ada terjangkit,"  ungkap Direktur RSUD Sultan Imanudin ini.

Sementara Kasie PKSE KKP Syahuri ketika ditemui oleh wartawan  membenarkan adanya bantuan lima set pakaian lengkap  kepada rumah sakit Sultan Imannudin Pangkalan Bun, untuk pakaian para dokter dalam melakukan bertugas,  jika ada terjadi penyakit menular virus Corona.

Dikatakanya pula, untuk antisipasi, pihak KKP kesehatan  pelabuhan sudah melakukan beberapa langkah. Terutama mengatur dan menyiapkan Sumber Daya Manusia yang ada khususnya di KKP.

Kedua  berkordinasi dengan lintas sektor kepada rumah sakit, upbu, pelabuhan dan ksop, unuk meningkatkan pengawasan situasi wilayah.

Ketiga pihaknya disamping koordinasi juga  punya alat pendetiksi dini yang disiapkan di Bandara Iskandar. Gunanya untuk mengetahui penumpang dari luar negeri yang terjangkit virus corona.

"Yaitu melalui suhu badannya akan terdeteksi,"  ungkap Syahuri. (Taufik Hidayat)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama