Tim Asesor Disdik Jabar Kunjungi SMA Negeri 1 Cibitung


BEKASI (wartamerdeka.info) - Dalam rangka evaluasi Kinerja Kepala Sekolah (PKKS ) 44 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se Kabupaten Bekasi dikunjungi tim asesor atau penilai dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Di antaranya  yang  mendapatkan penilaian  oleh tim asesor Dinas Pendidikan Jawa Barat pada, Rabu (18/11/2020 l)  jatuh di SMA Negeri 1 Cibitung.      

Tim asesor atau penilai dari DisdikJabar antara lain Imas Suryana M Pd dan Razali S Pd, MM.

 Kedatangan mereka disambut Kepala Sekolah SMA N 1 Cibitung, H Ahmad Sayuti,  para wakil Kepala Sekolah , dewan Guru, Siswa, orang tua siswa dan Komite Sekolah dengan menampilkan tari topeng oleh siswa 

Dalam sambutan pembukaan Kepala Sekolah H Ahmad Sayuti M Pd mengucapkan selamat datang kepada tim asesor yang akan menjalankan tugas penilaian  kinerja kepala sekolah (PKKS)  di SMA Negeri 1 Cibitung secara transparan dan riil.

Ahmad Sayuti  juga mengatakan bahwa dirinya  mengemban tugas kepala sekolah belum genap empat bulan. Namun apapun alasannya pihaknya siap dievaluasi, dinilai, karena dia menganggap bahwa penilaian yang dilaksanakan setiap tahun adalah guna penambahan ilmu untuk peningkatan kinerja bagi dirinya.  

"Yah jika ada kekurangan atau perlu pembenahan kan bisa benahi biar baik dan sempurna  sehingga memberikan kenyamanan dalam belajar," ujarnya.

Ahmad Sayuti juga menyampaikan bahwa SMA Negeri 1 Cibitung adalah berlokasi di daerah rawan banjir, bahkan ketika tahun baru 2020, secara berturut turut kena empat kali banjir setinggi 1, 4 meter yang memporak porandakan sarana prasarana sekolahan.

"Diestimasi kerugian akibat banjir sesuai hitungan  Wakasek Sarana prasarana,  Sabar Sobarli, S Pd kurang lebih mencapai 5 milyar rupiah,"ungkapnya lugas. 

Walaupun demikian kondisinya, pihaknya dalam persiapan  penilaian ini tidak mau merekayasa. 

Tim panitia sekolah dalam menyiapkan dukumen administrasi disiapkan apa adanya yang telah dijalankan sehari hari. "Saya tidak memberi arahan atau  merekayasa apapun, jadi sesuai apa yang mereka alami," tuturnya.

Sementara itu Ketua Komite H Yoto Ta Sentana dalam sambutannya  di hadapan tim asesor mengatakan  bahwa kepala sekolah yang belum genap empat bulan menjabat mampu bersinergi dengan seluruh jajaran termasuk dengan komite sekolah guna membangun  sekolah.

Menurut Yoto bahwa dengan sinergisnya pemangku kebijakan sekolah dan komite, dia  yakin setiap kegiatan demi  peningkatan kwalitas Kegiatan Belajar Mengajar serta menjadikan siswa  yang berkwalitas akan terwujud.

"Saya sangat berterima kasih di tahun pelajaran 2019/2020 lulusan  bisa diterima di perguruan  tinggi negeri berkisar 160 orang lebih, dan ini adalah prestasi yang membanggakan," ujar Yoto.

Kata Yoto, dengan banyaknya sarana prasarana yang rusak akibat banjir komite selain bekerjasama dengan wali siswa juga berupaya bekerja sama atau cari orang tua asuh di perusahaan perusahaan di Kabupaten Bekasi, sehingga diharapkan dapat membantu memenuhi kekurangan sarana prasarana yang rusak tersebut.

Ketika penutupan acara, tim asesor  Dinas Pendidikan Jawa Barat diwakili Imas Suryana, M Pd  mengatakan bahwa, dari beberapa sekolah yang dia kunjungì yang menyambut baik adalah SMA.Negeri 1 Cibitung dengan tarian yang bagus.

Dia juga mengatakan bahwa SMA Negeri 1 Cibitung secara keseluruhan masih banyak kekurangan yang harus dibenahi agar mampu bersaing dengan sekolah sekolah yang lebih dulu maju.

Maka, dia mengharapkan peran dari semua pihak khusus komite agar bisa mencarikan solusi atau bekerjasama dengan pihak manapun sehingga sekolah tidak kekurangan sarana prasarana yang dibutuhkan oleh siswa.

"Ayo jadikan sekolah yang terbaik  dan favorit karena kelengkapan  sarananya terpenuhi siswa jadi belajar maksimal," pintanya.

Imas Suryana juga  memberikan arahan, kalau mau study banding bisa  ke SMK Mitra Industri di MM 2100. "Jadi jangan takut mentang mentang daerah banjir  malah tidak semangat membangun. Kalau rusak misal  catnya, ya harus dicat lagi dengan cat yang mahal jadi gak gampang rusak dan jangan cari cat kiloañ  yang gambang rusak," pungkas Imas Suryana. (Yot) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama