Luar Biasa...Di Tengah Pandemi Covid-19, Ternyata Mahasiswa Baru UKI Malah Membludak

Dr Magit Les (ML) Denny Tewu SE MM Wakil Rektor II UKI Jakarta

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Luar biasa... Di tengah suasana pandemi Covid-19, ternyata Universitas Kristen Indonesia (UKI) justru makin "bersinar. Setidaknya ini bisa dilihat dari jumlah calon mahasiswa yang mendaftar untuk belajar di kampus ini yang ternyata malah membludak dibanding tahun sebelumnya.

"Di saat pandemic tahun 2020 UKI justru bisa mendapatkan mahasiswa baru yang cukup significan. Bahkan tertinggi selama 12 tahun terakhir," ujar Dr. Magit Les (ML) Denny Tewu, SE, MM, Wakil Rektor II Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, kepada wartamerdeka.info, hari ini.

Dibandingkan dengan tahun-tahun  sebelumnya dalam situasi normal, pihaknya mencatat, mahasiswa yang mendaftar di UKI meningkat pesat.

"Jadi kami optimis tahun-tahun ke depannya UKI akan menjadi Universitas Favorit di Jakarta bahkan Indonesia," tandasnya.

Diakuinya, pandemi covid-19 telah mempengaruhi seluruh sektor mulai dari ekonomi, sosial dan politik bahkan pendidikan. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain.

Banyak negara yang memberlakukan social distancing, physical distancing hingga penerapan lockdown, guna memutus rantai penularan covid-19.

Dr ML Denny Tewu, SE, MM mengatakan bahwa solusi menghadapi hal itu adalah penerapan pembelajaran dengan sistem daring atau online dalam proses belajar mengajar.

Ditamvahkan, pembelajaran dengan sistem daring atau online, memang memiliki beberapa kekurangan, namun juga memiliki beberapa manfaat bagi para pelajar terutama mahasiswa.

“Salah satu manfaatnya, kuliah daring memaksa kita untuk lebih aktif dan mandiri dalam hal mencari bahan materi yang sebelumnya telah dosen berikan sekilas. Dimana biasanya kita berharap dosen yang banyak memberikan materi dan penjelasan namun karena keterbatasan beberapa hal memaksa kita untuk mencari tahu tentang sebuah materi baik dari buku maupun aplikasi – aplikasi lainnya. Lebih mandiri juga karena disini kita yang lebih aktif untuk mencari materi. Dosen kan memberi judul dan ya kita yang lebih banyak memperdalam materi cari tau ini itu serba sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut Denny Tewu menjelaskan hal yang begitu besar dampaknya dikarenakan banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota biasanya nge-kost dan memakan biaya yang cukup lumayan. Karena kuliah daring ini, mereka dapat pulang ke rumah masing – masing untuk waktu yang cukup lama sehingga tidak perlu membayar uang kost dan catering karena semua sudah ada di rumah, paling hanya untuk kuota saat kuliah daring.

“Dari sisi anggaran tentunya perkuliahan secara daring lebih hemat dari berbagai sisi. Baik dari sisi mahasiswa dimana mereka tidak perlu datang ke kampus, yang berarti hemat dari sisi transportasi, waktu, dan kebebasan bisa kuliah dari mana saja sepanjang ada jaringan internet. Demikian juga dosen dan gedung kampus yang bisa menghemat dari segi air dan listrik serta berbagai persiapan lainnya yang tentu berkaitan dengan biaya operasional," paparnya.

Menurut Denny, UKI sendiri telah memberikan fasilitas khusus kepada mahasiswanya, di masa pandemic Covid-19, di antaranya dengan memberikan langganan Microsoft office 365 secara gratis dan mereka semua mendapatkan fasilitas one drive hingga 5 Tera Bite per orang.

“Belum lagi berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan mahasiswa termasuk perkuliahan dan seminar-seminar dengan menggunakan Teams,” ungkapnya.  

Untuk itulah kata Denny, menyikapi masalah daring bagi mahasiswa di tengah pandemic, harus disiapkan kampus digital.

Untuk itu UKI  terus berbenah, dan siap melayani mahasiswa secara maksimal, sesuai harapan mereka.

“Berbagai Kebijakan-kebijakan UKI untuk meringankan beban mahasiswanya salah satunya tidak ada kenaikan ongkos biaya kuliah. Bahkan berbagai keringanan termasuk memberikan kemudahan pembayaran secara cicilan, hingga mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi,” pungkasnya. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama