SERANG (wartamerdeka.info) - Proses pembangunan di Indonesia tidak lepas dari urusan keamanan, karena akan lambat bila situasi dan kondisi tidak kondusif. Ini menjadi pekerjaan rutin kepolisian, menjaga keamanan untuk melancarkan proses pembangunan.
Banyak contoh, di daerah yang keamanannya
terganggu mengalami hambatan membangun. Akhirnya tidak berkembang dan
menjadi daerah tertinggal.
Ada berbagai cara yang
dilakukan pihak kepolisian, untuk menjaga keamanan agar kondusif dan aman.
Misalnya Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang menerbitkan 12 keinginan
pimpinannya (commander wish).
Keinginan Kepala Kepolisian
Daerah (Kapolda) Provinsi Banten, Irjen Pol. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho,
S.H., M.H., M.B.A. mendapat reaksi positif dari warga Banten, termasuk
aktivis di Provinsi Banten.
Rayi Sukma, Ketua Persatuan Pedagang
Pasar Malam, ikut mengomentari beberapa hal yang menurut dirinya cukup menarik.
“Saya sangat menghargai
keinginan Kapolda Banten dengan gagasan 12 commander wish. Ini sesuai yang kami
harapkan,” ujar Rayi Sukma, di tengah diskusi rutinnya dengan para pedagang
binaannya Kota Serang, baru-baru ini.
Rayi memandang keinginan
Kapolda sangat membantu kalangan pedagang kecil, yaitu pada point Warung Jumat.
“Saya mengartikan dari 12
keinginan Kapolda, salah satunya Warung Jum’at. Pastinya bertujuan membantu
kalangan pengusaha kecil,” kata Rayi, yang mengaku belum mengetahui secara
rinci tentang warung jum’at dimaksud.
Bila yang dimaksud benar,
kata Rayi, Kapolda perlu mendapat apresiasi dari kalangan pengusaha kecil. Ini
merupakan terobosan baru dari pihak kepolisian.
“Saya pernah dengar Kapolsek
di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang membantu kalangan Usaha Kecil
Menengah membudidayakan tanaman hidroponik,” tutur Rayi, yang mengaku
terkejut mendapat informasi 12 keinginan
pimpinan di jajaran Polda Banten.
Selain itu, kegiatan ekonomi
lainnya seperti membudidayakan ikan patin dan lele. Tidak itu saja, sang
Kapolsek membuka pembinaan budidaya ikan dan hidroponik.
Sementara Rayi, yang juga
pengurus Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia Provinsi Banten, menilai
kepolisian saat ini banyak menelurkan gagasan baru untuk menciptakan wilayah
yang kondusif.
“Ya. Ini termasuk point yang
ke 12 yaitu penguatan manajemen media,” ujar Rayi.
Mudah-mudahan, lanjut Rayi,
yang dimaksud manajemen media itu hubungan baik dengan kalangan pers. Selain
itu, bekerja sama dengan para pemilik media.
Menurut Rayi, tidak akan
lancar bila lembaga masih melihat sebelah mata kalangan pers. Ini karena
lembaga perlu memberikan informasi kegiatannya kepada masyarakat.
“Terlebih lembaga kepolisian
yang tugas pokok dan fungsinya menjalankan ketertiban masyarakat dan keamanan,”
tutur Rayi.
Maka itu, pihaknya sangat
menghargai dan siap mendukung kegiatan yang khusus masalah media.
“Sangat sesuai dengan program
kami ke depan, yang ingin hadir untuk membangun Banten dan juga akan menebar
ilmu yang ada di IPJI Banten,” kata Rayi yang mengaku dirinya siap ikut
berpartisipasi dalam hal hubungan media.
Dalam penjelasannya, Rayi
mengatakan, IPJI memiliki kemampuan untuk menjelaskan dan melatih yang tidak
saja kepolisian, tetapi juga lembaga lain.
“Kami ada ahli komunikasi dan
kerja sama dengan pihak Universitas Multimedia di Karawaci, Tangerang. Ilmunya
Media Relation,” kata Rayi.
Dari semua keinginan pimpinan
atau dikenal dengan commander wish, Rayi sangat menghargai langkah yang
dilakukan pihak Polda Banten. Ini merupakan terobosan yang perlu mendapat
sambutan warga Banten.
Menjawab pertanyaan, Rayi
siap untuk berkolaborasi dengan pihak manapun, termasuk Polda Banten yang
dikomandoi Irjen. Pol. Rudy Heriyato Adi Nugroho.(RS/JM)