Dinkes Purwakarta Harus Punya Langkah Kongkrit Demi Percepatan Penanganan Covid - 19

Oleh: Asep.Budiman 

Peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19 tidak hanya terjadi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat namun terjadi dalam skala Nasional dan Hampir merata di seluruh penjuru Nusantara.

Secara signifikan penyebaran yang menyebabkan jumlah kasus aktif Covid-19 ini meningkat tajam, dan harus disikapi dengan tindakan yang extraordinary atau dengan langkah yang luar biasa.

Yang pertama, percepatan penanganan ini harus dilakukan bersama-sama dengan gugus tugas, TNI dan Polri. Dan tak kalah penting juga adalah partisipasi dan peran seluruh lapisan masyarakat yang harus proaktif dengan pelaksanaan prokes baik 3T maupun 5M.

Kemudian, langkah selanjutnya yang harus dilakukan Gugus Tugas dan Pemkab melalui Dinkes Purwakarta adalah membuka atau menyiapkan ruang isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 dari klaster industri dengan biaya sewa yang ditanggung oleh masing-masing perusahaan.

Selain itu, vaksinasi juga harus terus menerus dilakukan oleh para vaksinator dengan jumlah sasaran secara maksimal seperti yang kita ketahui. Sebelumnya pada tanggal 23 dan 25 Juni juga sasaran hampir mencapai 4000 orang yang divaksin menurut data pablis dari Dinkes Purwakarta dan itu harus terus dilakukan.

Menanggapi terjadinya lonjakan yang masif kasus baru Covid - 19 di Kab.Purwakarta, Senin (28/6/2021) dr.Deni Darmawan Kepala Dinas Kesehatan mengungkapkan, hari ini Senin  28 Juni 2021, pihaknya akan membuka kembali bekas Gedung Puskesmas Maracang di Jalan Raya Industri, Babakan Cikao untuk tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 yang berasal dari tenaga kesehatan dan masyarakat.

Dan Dinas kesehatan tidak hanya mengurus Covid-19 saja. "Kami juga masih harus mensukseskan vaksinasi agar mencapai herd immunity dengan target diatas 70 persen dari jumlah penduduk. Untuk saat ini Provinsi yang mendekati capaian 70 persen herd immunity adalah Provinsi Bali," kata Deni.

Menurut Deni, Kabupaten Purwakarta akan membuka pelayanan vaksinasi dengan sistem drive thru, jika persediaan vaksinnya memadai dengan didukung aplikasi yang modern menggunakan barcode agat tidak terjadi antrian yang lama.

"Selain masalah Covid-19, Dinkes juga dituntut harus mampu menangani kasus gizi buruk, stunting, penyakit TBC, HIV Aids dan demam berdarah. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk jangan lengah pada musim pancaroba ini, tetap lakukan pola hidup sehat," ujarnya.

Deni mengajak, peran serta masyarakat dalam situasi pandemi ini menjadi sumberdaya utama dalam penanganan dan respon, khususnya sebagai perespon awal, Berbagai bentuk kontribusi dan inisiatif yang muncul dimasyarakat menjadi modal sebagai bagian dari penanganan respon Covid-19 di lingkungan masyarakat.

"Tanpa peran serta masyarakat, mustahil kami bisa menangani pandemi ini secara cepat. Peningkatan konfirmasi ini pun adalah hasil dari tracing yang terus menerus dilakukan yang hasilnya dapat menjaring penderita-penderita yang ada di tengah masyarakat, pegawai dan kalangan industri," tuturnya.

Deni juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan hampir 27.000 test PCR. Belum lagi jika ditambah dengan test-test PCR yang dilakukan oleh Labkes Provinsi dan rumah sakit-rumah sakit swasta dan Labkes swasta.

Selaku Kepala Dinas Kesehatan, Deni juga mengucapkan belasungkawa dan dukacita yang mendalam kepada istri salah satu tenaga kesehatan di Purwakarta yang meninggal dunia dalam kondisi hamil 8 bulan. Dan juga kepada para tenaga kesehatan yang tersebar di Puskesmas-puskesamas dan rumah sakit yang terpapar Covid-19. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama