Aroma Mutasi Kian Menyengat (13), Adu Kuat Dua "Gerbong"

Oleh: W. Masykar

Sengatan aroma mutasi dan promosi makin menyeruak menembus relung hati paling dalam menjelang hari hari akan dilakukan pergeseran (rotasi jabatan). 

Dag dig dug dan bahkan sedikit perasaan cemas, makin menghantui kalangan pejabat di semua tingkatan. Bukan hanya bagi mereka yang tahu diri akan digeser ke pos jabatan di posisi "Kurus", tapi juga mereka yang berharap pada OPD " Gemuk".

Termasuk mereka yang optimis akan dipromosikan juga mengalami perasaan sama, denyut nadi kian cepat berdetak.

Yang nampak cuek tidak ambil pusing soal itu, juga ada, walau hanya sesungguhnya perasaan cuek dari gaya fisik, tapi secara mental tetap sama, dag dig dug. 

Yang menarik, sejumlah petinggi pemkab Lamongan, juga tidak tinggal diam untuk memberi ruang "mulus" orang orang dekatnya. Seperti yang pernah ditulis dalam serial bersambung ini, gerbong dari latarbelakang kepamongprajaan bakal banyak yang mendapat tempat. Konon, sejumlah pejabat eselon 3, pada posisi kabag, banyak yang didorong untuk ikut  assesment guna naik ke eselon 2.

Sejumlah Plt. Kepala di dinas/badan siap siap gigit jari, karena ruang untuk bersaing dalam kompetensi, kapabilitas dan loyalitas bakal kalah dengan kedekatan emosional dan primordialitas. Bagi pendukung mati matian, pun belum ada jaminan bakal melewati jalan mulus. Bisa jadi gigit jari, pilkada usai, biasanya pendukung atau timses yang tidak ada kedekatan emosional atau primordial bakal terisisih. 

Itu sebabnya, sejumlah Plt. Kepala dinas/badan lantas dievaluasi. Jika ada sejumlah alasan pembenar untuk tidak diberi akses melaju ke eselon berikut, maka ruang itu akan diberikan oleh yang memiliki alasan pembenar. 

Ada sejumlah Plt. Kepala di dinas/badan, sebut saja, seperti Plt. Kepala dinas SDA, Kaban Kesbangpol, misalnya. Belum tentu akan mulus melangkah ke jenjang eselon 2 definitif. Padahal sebenarnya, disaat Plt. orang orang ini, sangat loyal dan konsisten dalam tugas. 

Plt. Kepala dinas SDA, misalnya tinggal menghitung hari, jika dalam bulan ini tidak masuk dalam peserta assesment, akan terancam mandeg di eselon 3,sekretaris dinas. Termasuk Kaban Kesbangpol. 

Di sisi lain, sejumlah Kabag konon sedang "dibongkar" untuk diberi ruang naik ke eselon 2. Lahir pertanyaan, apakah ada yang salah dengan, misalnya gerbong pendidikan kepamongprajaan diberi ruang untuk berkompetisi merebut kursi eselon 2 sesuai kompetensinya masing masing?

 Jawabannya, tegas, tidak ada yang salah. Akan tetapi, memberi ruang bagi pejabat (yang sudah mengabdi di posisi Plt.) juga harus seimbang. Dengan demikian tidak ada kesan, meng"anak tiri"kan gerbong pejabat dari latar pendidikan umum dan meng"anakemas"kan mereka yang dari latar belakang pendidikan kepamongprajaan. Apalagi, kuota kursi yang kosong juga lumayan banyak, sebut saja, misalnya Dinas TPHP, Dinas Pora dan Dinas Pendidikan. 

Selain itu ada sinyalemen yang kemarin ada dikubu berseberangan juga bakal digeser entah dimana, misalnya, Dinas Sosial, Bapenda, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi, Dinas Ketahanan Pangan. Dengan begitu, pejabat promosi dari eselon 3 (Kabag) tidak harus meng geser posisi kepala OPD yang kini masih berstatus pejabat Plt. Ya kita tunggu saja.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama