Lamongan Gelar Apel Siaga Malam Tahun Baru

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Menjelang malam pergantian tahun, Pemkab Lamongan bersama Polres dan Kodim 0812 menggelar apel siaga malam tahun baru 2022. Apel yang dilaksanakan Jum'at (31/12), di beberapa lokasi; Alun-alun Lamongan, di Babat, dan Kecamatan Paciran ini merupakan tahapan penting tindak lanjut operasi lilin Semeru pengamanan Natal dan tahun baru 2022.

Bupati Yuhronur Efendi saat bertindak sebagai pimpinan apel, bersama Kapolres AKBP Miko Indrayana, dan Dandim 0812 Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf, menyampaikan kegiatan ini untuk memastikan seluruh instansi terkait dan segenap potensi masyarakat benar-benar siap, baik segi kekuatan personel, kemampuan, maupun kelengkapan sarana prasarana yang akan digunakan sebelum diturunkan ke lapangan melaksanakan tugas penjagaan.

"Saya sampaikan kepada masyarakat, pada tahun baru kali ini masih dalam suasana pandemi covid-19, apalagi sekarang ditemukan varian baru omicron. Kita tidak ingin pengalaman tahun  lalu ketika tahun baru setelah itu ada lonjakan kasus," kata Pak Yes.

Ditambahkan, pembatasan ini dilakukan untuk kepentingan bersama. 

"Mari kita tetap prihatin, menjaga, bukan berarti kita melakukan pembatasan-pembatasan untuk melarang semua aktivitas, tapi  untuk kepentingan bersama supaya kondisi covid-19 di Lamongan yang sudah baik ini tetap bisa terkendali dengan," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengatakan malam pergantian tahun baru pihaknya telah mempersiapkan kurang lebih 610 pasukan yang terdiri dari Kodim 0812, Satpol PP, Polres Lamongan, dibantu dari Dinas Perhubungan dan juga instansi lain.

"Adapun kegiatan ini seperti yang disampaikan Pak Bupati bahwa kita masih berada pada masa pandemi, tentu saja tidak melarang masyarakat beraktivitas namun kita membatasi apa yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga penanganan covid yang selama ini dilaksanakan dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan tetap bisa kita jaga," terang AKBP Miko.

Dikatakan AKBP Miko kegiatan dilakukan untuk mengurangi tingkat mobilitas masyarakat. 

"Kita tidak melakukan penyekatan namun kita melakukan pembatasan kegiatan masyarakat yang dialihkan untuk kegiatan di rumah. Kita melakukan penutupan di alun-alun dan beberapa daerah lain namun demikian jika ada masyarakat yang membutuhkan, misalnya di sini ada tempat ibadah Masjid Agung, masyarakat mau menggunakan monggo. Dan untuk antisipasi terkait penggunaan iring-iringan sepeda motor, pasukan silahkan tegas tapi jangan kasar," Kata AKBP Miko. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama