MOSKOW (wartamerdeka.info) - Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (19/3) mengkritik kegiatan militer-biologis Amerika Serikat di Ukraina sebagai tindakan yang tidak bisa ditoleransi. 

Ia menekankan soal "perilaku yang tidak dapat diterima dari kegiatan militer-biologis Amerika Serikat di Ukraina", ketika melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel, ujar kantor Putin, Kremlin.
  
Aktivitas semacam itu, kata Putin, menimbulkan bahaya besar bagi Rusia dan seluruh Eropa.

Dalam pembicaraan tersebut, kedua pemimpin membahas operasi militer Rusia di Ukraina dan Putin menyebut tentang serangan rudal pasukan keamanan Ukraina di sejumlah kota di Donbass, papar pernyataan itu.

Bettel, sementara itu, mengatakan bahwa "kita harus mengakhiri" konflik tersebut, dan "tidak ada yang akan mendapat keuntungan dari bentrokan ini; bukan Rusia, bukan pula Eropa, dan tentu saja bukan Ukraina," menurut pernyataan di laman situs resmi pemerintah Luksemburg.

Bettel mengabarkan kepada Putin tentang kontak dengan para pemimpin Ukraina dan negara-negara lain, dan Putin menguraikan penilaiannya tentang pembicaraan damai Rusia-Ukraina, pernyataan itu menambahkan.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (17/3) meminta Washington untuk memberikan semua informasi tentang kegiatan laboratorium biologis yang berkaitan dengan AS di Ukraina.

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland menyampaikan kesaksian di depan sidang dengar pendapat Komite Hubungan Luar Negeri Senat tentang Ukraina.

Dalam sidang itu, Nuland mengakui bahwa "Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologis."