Indonesia Melaju Ke Final Piala AFF U-16 2022, Pelatih Myanmar Akui Kehebatan Pasukan Garuda Muda

YOGYAKARTA (wartamerdeka.info) - Garuda muda berhasil melaju ke final Piala AFF U-16 2022 setelah mengandaskan perlawanan Myanmar melalui adu tendangan penalti dengan skor 5-4 (1-1) dalam laga semifinal di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/8/2022).

Pada waktu normal, gol Indonesia dibuat oleh Muhammad Riski Afrisal, sementara Myanmar mendapatkan skor dari Nay Min Htet.

Saat adu penalti, seluruh penendang Indonesia yakni Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura berhasil menuntaskan tugas dengan baik.

Di kubu Myanmar, cuma empat algojo yang sukses menempatkan bola dalam gawang yaitu Kaung Khant Zaw, Brang Don Le, Khon Cho Htoo, Myat Phone Khant. Sepakan satu pemain lagi, Shine Wanna Aung ditepis kiper Indonesia Andrika Rachman.

Prestasi lolos ke partai puncak itu menjadi ulangan dari Piala AFF U-16 2018, di mana ketika itu Indonesia berhasil menjadi juara.

Pada laga versus Myanmar, pelatih Indonesia Bima Sakti menerapkan formasi 4-3-3 dengan trio Muhammad Nabil Asyura, Arkhan Kaka dan Muhammad Riski Afrisal ada di lini depan.

Dengan skema seperti itu, Indonesia menguasai laga sejak awal. Skuad berjuluk Garuda Asia nyaris menghabiskan waktu di wilayah pertahanan lawan.

Pelatih Myanmar Aung Zaw Myo memberikan respons mengejutkan setelah timnya takluk dari Timnas U-16 Indonesia di semifinal Piala AFF U-16 2022.

Zaw Myo mengakui Indonesia bermain lebih baik, dan tak sungkan mendoakan pasukan Bima Sakti bisa menjuarai Piala AFF U-16 2022.

"Indonesia bermain sangat bagus. Kami berusaha untuk mencetak gol, tetapi mereka pemenangnya," ucap Zaw Myo.

"Saya berharap Indonesia menjadi juara (Piala AFF U-16 2022, red)," imbuh dia.

Sementara itu, Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti mengakui skuadnya sempat kesulitan untuk membongkar pertahanan total atau "parkir bus" Myanmar.

"Mereka bermain dengan 'parkir bus' di lini belakang pada babak pertama sehingga kami kesulitan menembus pertahanan mereka. Malah kami kecolongan 0-1," ujar.

Strategi lawan pun membuat pria berusia 46 tahun itu memutar otak. Dan, dia memutuskan untuk mengganti taktik mulai babak kedua.

Bima pun mengganti formasi skuadnya menjadi tiga bek, dari sebelumnya empat.

"Kemudian, kami menambah penyerang di depan sehingga kami bisa mencetak gol. Sebenarnya kami memiliki banyak kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan itu tak terulang di final melawan Vietnam," tutur Bima.

Dia memohon maaf kepada suporter yang hadir di stadion dan penonton yang menyaksikan di rumah karena laga tadi agak sedikit menegangkan. 

"Namun, alhamdulillah, kita bisa memenangkan pertandingan," tutur Bima Sakti.

Penjaga gawang Indonesia Andrika Fathir Rachman juga bersyukur atas kemenangan timnya dari Myanmar. Berikutnya, Andrika berjanji dia dan rekan-rekannya akan berusaha keras untuk memenangkan laga final.

"Semoga kami bisa menang melawan Vietnam dan membawa Indonesia menjadi juara," kata dia.

Di final, Indonesia akan melawan Vietnam pada Jumat (12/8) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 20.00 WIB.

Sebelum pertandingan itu, pada hari dan tempat yang sama, ada pertandingan perebutan tempat ketiga yang mempertemukan Thailand dan Myanmar mulai pukul 15.30 WIB.

 (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama