"Kartu Prakerja adalah kisah sukses Pemerintah Indonesia mentransformasi sistem pendidikan," kata Menko Perekonomian Airlangga dalam sambutan virtual untuk membuka Temu Alumni Kartu Prakerja di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Jumat.

Peningkatan kemampuan atau upskilling dan pelatihan kemampuan baru atau resklilling untuk calon pekerja maupun yang sudah bekerja dapat dilakukan melalui Kartu Prakerja.

Tidak hanya itu, Kartu Prakerja juga wujud kesuksesan dalam mendorong pembelajaran untuk orang dewasa atau adult learning. Airlangga menyoroti bahwa proses pembelajaran memang seharusnya tidak mengenal usia tapi sepanjang hayat.

"Apalagi dunia kerja terus berubah. Jadi kita terus dituntut untuk beradaptasi," jelasnya.

Untuk itu, katanya, Kartu Prakerja menggunakan teknologi informasi terkini untuk bisa menjangkau dan memberikan akses pelatihan seluas-luasnya bagi jutaan orang. Selain itu, kemitraan dengan swasta dan universitas dibangun untuk menyediakan ratusan bahkan ribuan pelatihan.

Hasilnya telah mulai terlihat dengan data BPS memperlihatkan persentase angkatan kerja yang pernah mengikuti pelatihan atau kursus 2019-2020 berada di kisaran 10 persen. Pada 2022, terjadi peningkatan menjadi 16,36 persen.

"Dengan mayoritas dikontribusikan dari pelatihan program Kartu Prakerja," ujar Airlangga.

Dalam kesempatan itu, Airlangga berpesan agar lembaga pelatihan terus meningkatkan kualitas modul, metode tes, instruktur, infrastruktur dan layanan bagi purna penerima Kartu Prakerja. Serta bagi alumni dia mengingatkan bahwa selain keterampilan diperlukan sikap dan presentasi diri yang baik. (An)