"Dalam menghadapi ancaman besar ini, kemampuan dari setiap negara itu berbeda-beda, ada negara yang mampu bertahan dan memiliki resiliensi yang tinggi, tapi banyak juga negara yang terancam menjadi negara gagal yang berdampak pada jutaan warganya serta memperlebar ketidakseimbangan ekonomi global," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang ke-8 Konferensi Ketua Parlemen G20 (P20) di Jakarta, Kamis.

Jokowi meyakini forum P20 tersebut sangat strategis untuk mendiskusikan agenda-agenda bersama dunia yang memerlukan dukungan politik dari parlemen. Dukungan politik itu diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata yang dihadapi seluruh warga dunia.

Beberapa masalah yang dihadapi dunia saat ini, kata Jokowi, antara lain konflik geopolitik, ancaman krisis energi, krisis pangan, krisis keuangan, hingga perubahan iklim yang menimbulkan gangguan produksi pangan sehingga terdapat ancaman kelaparan. Di saat semua itu, pandemi COVID-19 pun belum sepenuhnya usai.

Jokowi juga mengajak para pimpinan parlemen untuk berupaya keras mengatasi perbedaan dan memperbanyak titik temu dalam memulihkan ekonomi dunia dan menyelesaikan krisis.

"Kita harus menurunkan ego kita masing-masing, kita harus berupaya keras mengatasi perbedaan-perbedaan, memperbanyak dan memperkuat titik temu," kata dia.

Menurut Jokowi, kerja sama multilateral atau prinsip multilateralisme menjadi jalan paling efektif untuk mengatasi tantangan-tantangan dunia. Multilateralisme, kata dia, dibutuhkan karena untuk menyelesaikan permasalahan dunia tidak bisa hanya oleh satu negara, melainkan harus dengan duduk bersama dengan membangun jembatan dialog untuk menemukan jalan keluar.

Karena pentingnya upaya bersama, Presiden Jokowi mengajak parlemen global untuk dapat menjadi bagian dari solusi dan berperan sebagai jembatan dengan mengedepankan kebersamaan dan menghindari perpecahan.

"Saya berharap forum ini merupakan ajang yang tepat untuk membangun kebersamaan dengan rakyat, membangun kebersamaan lintas negara, membangun perdamaian dunia serta bekerja bersama memecahkan masalah-masalah kemanusiaan dan membangun dunia yang lebih makmur berkeadilan," tutur Jokowi.

Turut hadir langsung untuk memberikan sambutan dalam pembukaan Konferensi P20 itu yakni Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duarte Pacheco, dan Ketua DPR RI Puan Maharani. Adapun Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres memberikan sambutan secara daring untuk Sidang P20. (An)