Membedah Janji Kampanye Bupati Yes

Upaya Dongkrak Metabolisme Kinerja Birokrasi

Salah satu ruas jalan utama di Kab. Lamongan, masih rusak parah

Oleh : W. Masykar

(Warga Lamongan)

Belakangan, masyarakat mulai sibuk memperbincangkan kinerja bupati Lamongan dan jajaran pemkab kota Soto itu. Setidaknya keluhan tersebut, antara lain  mengenai kualitas pendidikan yang dinilai makin meredup dan insfrastruktur jalan masih banyak yang rusak serta program unggulan lainnya yang telah dijanjikan pasangan bupati yang populer dipanggil Yesbro ini. 

Masyarakat tampaknya tidak peduli berapa banyak bupati menerima penghargaan? Atau berapa kali menerima sanjungan dari atasan, tapi yang pasti masyarakat butuh sesuatu yang nyata dan bisa dirasakan. 

Sebagian kalangan bahkan menyebut apa yang dilakukan bupati saat ini, lebih mengedepankan upaya pencitraan untuk menambah popularitas dan elektabilitas. Momentum hari Pahlawan dan refleksi menjelang akhir tahun, urun pikir ini, kemudian menjadi sangat penting sebagai bagian dari partisipasi gagasan warga masyarakat. 

Nah, benarkah janji janji bupati, yang setidaknya ada 11 janji sebagai program unggulan yang telah menjadi kebanggaan disaat kampanye telah mampu direalisasikan? Dengan tidak ada maksud lain, tulisan ini, diharapkan mampu menjadi jembatan kritis antara janji bupati dan sejauhmana janji tersebut telah bisa dirasakan oleh warga masyarakat Lamongan. 

Masih ingat betul, saat bupati Lamongan memimpin apel hari pertama di depan Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan, Senin (01/03/2021).

Bersama Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf, mengajak ASN Lamongan untuk memiliki visi dan misi yang sama menggapai cita-cita masyarakat Kabupaten Lamongan.

Bahkan bupati sebut, jika tagline saat kampanye, yakni menjaga kesinambungan menuju kejayaan. 

Menjaga kesinambungan berarti konsisten menjaga prestasi dan capaian-capaian Lamongan yang telah ditorehkan dalam berbagai bidang. 

Sedangkan kejayaan berarti pertumbuhan ekonomi naik secara alami, sehingga Kabupaten Lamongan menjadi besar dan masyhur, karena Lamongan memiiliki berbagai potensi dan kemampuan.

Saat itu, perhatian awal pemerintah fokus  memulai program 100 hari kerja. Fokus program percepatan penanganan infrastruktur, percepatan penanganan pandemi, kebangkitan UMKM agar lebih produktif, peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan kualitas managemen pelayanan publik dengan digitalisasi.

Dalam acara coffee morning bersama jajaran pejabat lingkup Setda, Camat, dan OPD di Aula Gajah Mada, Bupati menjabarkan 11 program prioritas yang menjadi visi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan, meliputi pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, infrastruktur, pelayanan publik, UMKM, pariwisata, pemuda dan olahraga, pertanian dan perikanan, sosial kesejahteraan, serta pembangunan.

Dibidang pendidikan, ada program Perintis Lamongan (Pendidikan berkualitas dan gratis), diantaranya intensif bagi guru ngaji dan TPQ dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik. Dibidang kesehatan ada Lamongan Sehat, yakni program home care service (kunjungan kesehatan dan penyuluhan).

Dibidang tenaga kerja ada YES Lamongan (Young Enterpreneur Succes), yakni 1000 lapangan kerja baru, peningkatan kompetensi tenaga kerja, serta 10.000 wirausaha baru. Di bidang infrastruktur terdapat Jamula (Jalan Mantap dan Alus Lamongan), memastikan jalan mulus melalui standarisasi kualitas jalan.

Selanjutnya, dibidang pertanian dan perikanan ada Lumbung Pangan Lamongan, yakni asuransi pertanian, perikanan dan peternakan, serta jaminan pasar dan harga jual. 

Di bidang UMKM ada Lamongan kreatif, meliputi Pesantren Kreatif (Santripreneur) dan pembangunan sentra UMKM Lamongan.

Dibidang pemuda dan olah raga, antara lain, pembinaan atlet sejak dini. Kemudian, Ramasinta (Gerakan Membangun Pariwisata Ramah dan Terintegrasi), salah satunya pembangunan destinasi pariwisata religi, bahari dan heritage, ini dibidang Pariwisata. Dibidang sosial kesejahteraan terdapat YES (Yakin Semua Sejahtera), dengan memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat miskin penyandang masalah kesejahteraan sosial, lanjut usia dan disabilitas.

Memberikan 100 persen pelayanan yang berkualitas melalui digitalisasi pelayanan publik. Juga terdapat Desa Berjaya dalam bidang pembangunan desa, dengan memberikan tambahan anggaran 100 juta/dusun, dan pembangunan desa berbasis potensi unggulan.

(Bersambung)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama