Tawuran Antar warga di Pati, Puluhan Warga Alami Luka Tembak

PATI-Puluhan warga mengalami luka tembak senapan angin dan luka bakar dalam tawuran antarwarga Desa Wotan dengan Dukuh Bombong, Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Sabtu pagi (18/09/2010).

Bambang Salah satu warga Desa Wotan seorang korban yang masih dirawat di Rumah Sakit Mardirahayu Kudus, mengatakan, aksi tawuran antarwarga desa itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

"Saat kejadian, saya masih tertidur dan baru bangun sekitar pukul 06.00 WIB," ujarnya.

Setelah keluar pekarangan rumah, Bambang mengaku melihat suasana kampung yang gaduh dan ramai, bahkan ibu-ibu pun tampak keluar rumah.

"Saya mencoba mendekati lokasi terjadinya konflik, awalnya, saya hendak menyelematkan salah seorang warga yang terluka, namun ternyata saya juga kena tembak," ujarnya.

"Sebagian besar warga yang dirawat mengalami luka tembak senapan angin, sedangkan salah seorang di antaranya mengalami luka bakar sekitar 10 persen di bagian kaki," tambahnya.

Selain melukai sejumlah warga Desa Wotan, tawuran itu juga menyebabkan warga Desa Bombong mengalami hal yang sama. Beberapa warga Bombong terluka akibat terkena anak panah dan bom molotov, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Kayen dan RSUD RAA Soewondo Pati.

Di samping itu, tujuh rumah warga Bombong dilaporkan terbakar serta belasan lainnya rusak. Bahkan, salah satu rumah warga diketahui hangus terbakar bersama perabot rumah tangga, termasuk sebuah sepeda motor yang tinggal rangkanya saja. Salah seorang warga juga ada yang dirujuk ke Rumah Sakit di Semarang karena terluka parah pada bagian muka akibat terkena bom molotov.

Terkait kasus perkelahian antardesa tersebut, Kasat Reskrim Polres Pati AKP Saprodi menyebutkan telah menerjunkan anggotanya ke lapangan untuk melakukan penyelidikan.

"Untuk korban terluka maupun rumah yang rusak, kami belum tahu jumlahnya yang pasti, karena masih dalam proses pendataan," ujarnya.

Dikatakan, hasil penyisiran aparat kepolisian di dua desa yang terlibat perkelahian tersebut, ditemukan adanya ceceran bom molotov dan sejumlah senjata tajam.

Sampai saat ini aparat kepolisian dari Polres Pati, Jawa Tengah, masih tetap berjaga di perbatasan Desa Wotan dengan warga Dukuh Bombong, Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, menyusul tawuran antarwarga dari dua desa tersebut.

Menurut Kapolres Pati AKBP Listyo Sigit Prabowo, di Pati, Minggu (19/09/2010), personel yang diterjunkan di wilayah perbatasan dua desa tersebut, meliputi satu kompi personel Brimob dan Dalmas.

"Jumlah personel yang diterjunkan bisa berubah setiap saat, menyesuaikan situasi di lapangan," ujarnya.

Sedangkan lamanya personel yang diterjunkan untuk pengaman di wilayah tawuran, katanya, disesuaikan pula dengan kondisi di lapangan.

"Jika situasi keamanan di masyarakat sudah cukup kondusif, maka personel pengamanan bisa ditarik secara bertahap," ujarnya.

Saat ini pihaknya masih mengupayakan perdamaian kepada kedua pihak dengan cara mempertemukan perangkat desa dan tokoh masyarakat dari kedua desa yang berseteru.

"Kedua belah pihak akan diimbau untuk menenangkan dan mengendalikan warganya masing-masing guna mencegah kejadian serupa terulang kembali," ujarnya.

Sedangkan proses hukum terhadap sejumlah pihak yang diduga melanggar hukum, katanya, tetap dilakukan, terutama terhadap sejumlah warga yang memang terbukti melakukan pelanggaran hukum yang diperkuat dengan sejumlah bukti yang ada.

Tawuran antara warga Desa Wotan dengan warga Dukuh Bombong, Desa Baturejo yang berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, pada Sabtu (18/9) pagi itu, menyebabkan sekitar 22 warga dari kedua pihak mengalami luka tembak dan bakar, sehingga harus menjalani perawatan secata intensif di beberapa rumah sakit di Pati, Kudus, dan Semarang.

Akibat tawuran tersebut kerugian yang dialami warga mencapai puluhan juta rupiah.

Sedangkan Kapolda Jawa Jengah Irjen Pol Edward Aritonang saat berkunjung ke Mapolres Pati semalam mengatakan, untuk menjaga situasi agar kondusif pihak kepolisian memilih cooling down terkait pengusutan tersangka dalam bentrokan tersebut.

Pengusutan tersangka dalam bentrokan antara warga Baturejo dan Wotan yang menyebabkan 23 rumah rusak berat dan 7 dibakar oleh massa menunggu situasi di kedua desa kondusif. Saat ini pihak kepolisian masih menempatkan seratus lebih pasukannya di perbatasan kedua desa untuk mengantisipasi bentrokan susulan.

Kpolda Jawa Tengah Irjen Edward Aritonang menegaskan, proses hukum dan pengusutan pelaku dalam kasus bentrokan antar warga tersebut tetap berjalan namun pihaknya memilih cooling down dulu untuk menjaga agar situasi terlebih dahulu kondusif.

Saat ini suasana di kedua desa sudah mulai kondusif namun pihak kepolisian masih menmpatkan pasukannya di perbatasan kedua desa untuk mencegah bentrokan susulan. (hasan/sukirno)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama