Tukang Angkut Hasil Tambang Tewas Tertimbun Longsor


REMBANG (wartamerdeka.com) -  Peristiwa memilukan menimpa seorang kuli tambang,yang diketahui bernama  Dasirin (32 th) warga Desa Pakis, RT4, RW1 Kecamatan Sale, Selasa siang (1/11). Karena kondisi ekoomi yang kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berniat untuk menambah   penghasilan menjadi tukang angkut hasil tambang,   bapak satu anak  tersebut ditemukan tewas mengenaskan setelah tertimbun tanah bercampur batu.

Peristiwa nahas itu bermula saat yang bersangkutan bersama dua orang teman kerjanya yakni, Gito, 32 dan Supriyanto, 25  keduanya masih tetangga korban, hendak bekerja menaikan batu ke turuk (ngebyeng) di lahan penambangan illegal milik perorangan kepunyaan, Darsono, 53 warga, Desa Karas RT3/RW4 Kecamatan Sedan.


Di areal penambangan illegal yang memang sudah ditutup lokasinya oleh pihak pemerintah daerah dan pemerintah setempat dengan alasan demi keselamatan, namun karena desakan ekonomi membuat ke tiganya nekad untuk bekerja ditengah guyuran hujan.

Camat Sale H.Sunarto , yang datang kelokasi kejadian  kepada wartawan mengungkapkan, sebelum kejadian korban dan kedua temanya yang selamat sempat diingatkan warga  untuk beristirahat karena cuaca hujan, namun ketiganya tidak begitu menghiraukan, padahal lokasi tempat kejadian sudah dipasang palang bamboo tanda larangan untuk digali.

Belum lama melakukan aktifitas,ungkap Sunarto, tiba-tiba saja kondisi tanah yang diguyur hujan longsor, parktis posisi korban yang tepat berada dibawah tebing setinggi tiga meter terkena logsoran dan timbunan tanah campur batu, sementara kedua teman kerjanya yang lolos dari maut berada beberapa meter dari lokasi korban.

”Korban tertimbun sedalam setengah meter, karena tertimbun longoran matrial basah yang terdiri dari  batu dan tanah nyawa korban tidak dapat diselamatkan,” ungkpanya.

Sunarto mengungkapkan, tak berselang lama karena lokasi tambang yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman warga, warega dibantu jajaran TNI dan kepolisian setempat langsung melakukan evakuasi dengan peralatan sedanya.

”Korban baru dapat dievakusi sekitar pukul 14.45 sudah dalam kondisi mengenaskan, kepala remuk, tangan dan selangkangan  patah,”terangnya.

Dari peristiwa tersebut, Sunarto mengaku sangat menyayangkan musibah tersebut, padahal menurut pengakuanya pihaknya telah memasang palang disekitar lokasi, tidak hanya itu pihaknya juga telah mengingatkan dan menyosialisasikan sebanyak tuju kali pada masyarakat karena lokasi tersebut sangat rawan  apalagi dalam kondisi basah.”Padahal pemasangan portal penutupan disekitar lokasi baru kami pasang awal pecan kemarin, penutupan itu berdasarkan Surat edaran ESDM terkahir nomor 545/545/2011 tanggal 31-10-11 yang ditanda tangani oleh Kabid Mineral Bersama jajaran Polres dengan beracu pada keselamatan para penambang,” pungkasnya. (hasan) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama