TASIKMALAYA (wartamerdeka) - Perhelatan pameran di Tasikmalaya Oktober Festival (TOF) yang digelar selama tiga hari di Jalan KH Zaenal Mustofa (Hazet) telah memberi dampak positif bagi perekonomian.
Ribuan pengunjung setiap harinya yang datang berbondong-bondong menyaksikan event itu dengan antusias, tanpa dipungut biaya. Sehingga tak heran kegiatan pesta rakyat tersebut menjadi lautan manusia dan berjalan sukses.
Dengan begitu besar animo masyarakat tersebut, tentunya ada efek domino secara ekonomi. Termasuk sejumlah pedagang yang ikut pameran di kawasan hazet, bisa merasakan dampak positif terhadap penjualannya.
“Kami mengelola pameran itu yang di kawasan hazet saja sebanyak 80 pedagang. Adapun yang di depan bekas gedung bupati itu, ada 20 stand kuliner yang dipegang oleh staf lainnya. Sedangkan yang berada di jalan Yudanegara itu oleh Bank Indonesia,” tutur salah satu staf Indag Kota Tasikmalaya, Ane, Selasa (17/10/2017).
Ane mengatakan berdasarkan dari laporan yang sudah masuk dari sejumlah pedagang itu hanya sekitar 56 pedagang.Karena sebanyak 24 pedagang lainnya sudah pulang mengingat banyak yang berasal dari luar kota tasikmalaya.
Sehingga sebanyak 24 pedagang lainnya itu belum memberikan laporannya untuk di rekap panitia.Karena mereka di hari terakhir pameran itu sudah pulang.
Namun semua pelaku usaha itu rata-rata penuh pengunjung dan ludes barangnya.
Pedagang yang paling tinggi meraup total omzetnya selama empat hari itu adalah Zonitex komoditi bordir sebesar Rp 46 juta.Kemudian batik Deden Rp 35 juta, Insyira komoditi alas kaki Rp 33 juta dan BDC komoditi kelom geulis Rp 2 juta.
Kemudian ada juga pedagang fashion dengan total omzetnya sebesar Rp 39 juta dan pedagang produk unggulan sebesar Rp 19 juta.
Sedangkan pedagang yang lainnya itu berkisar di bawah sejumlah penjual-penjual tersebut.
“Sehingga selama empat hari itu total perputaran uang mencapai sekitar Rp 2.073.843.000 berdasarkan laporan yang sudah masuk dari sejumlah pedagang sekitar 56 pedagang. Namun kalau di tambah lagi dengan laporan dari 24 pedagang lainnya itu bisa mencapai sekitar Rp 3 Miliar lebih,”terangnya.
Apalagi, kata Aneh, perputaran uang itu bisa bertambah lebih signifikan lagi, kalau di jumlahkan dengan total omzet pedagang yang berada di kawasan Yudanegara dan areal kuliner di gedung bekas bupati.
"Jadi kalau dijumlahkan total semua perputaran uang itu di perkirakan bisa mencapai di atas Rp 3 miliar.Karena parameter yang terjadi itu setiap harinya banyak pedagang yang transaksi.Sehingga itu membawa keuntungan.Apalagi para pedagang itu tidak menyewa stand alias gratis,”bebernya.(Ariska)
Tags
Daerah