JAKARTA (wartamerdeka) - Permasalahan yang melanda para pelaut Indonesia terus terjadi, di dalam maupun di luar negeri. Betapa tidak, selain peluang kerja yang kian minim, masalah dalam tugas di laut juga sering dialami.
Seperti yang terjadi belum lama ini di Hongkong dimana seorang dari pelaut Indonesia akhirnya menghadapi masalah hukum. Juga kejadian yang dialami seorang pelaut Indonesia di Roma, Italia, baru-baru ini. Seperti kasus yang menimpa Captain muda asal Toraja, James Ayat Tiranda. Kasusnya saat ini dalam penanganan pihak Justice Place, semacam pengadilan kecil di Roma Italia.
Pasalnya, kapal MV Grain M yang dinakodainya kedapatan memuat 100 ton minyak Diesel dan 11 kg rokok untuk konsumsi kru kapal tanpa disertai dokumen.
Polisi pantai Italia atau Guard Finanza Siracussa pada 26 Oktober 2017 naik ke atas kapal dan menanyakan dokumen muatan. Saat itu, sedang badai di Malta dan kebetulan mesin generator kapal rusak sehingga kapal tidak bisa drop anchor.
"Waktu itu kami mau ke Malta. Tapi mesin generator rusak sehingga kapal tidak bisa drop anchor. Kemudian kami terima info dari kantor bahwa di Malta lagi badai. Kantor lalu memberi titik waypoint untuk kami berlindung di Siracussa, jadi kami berlindung disana sesuai instruksi kantor. Dua hari kami berlindung. Sampai 26 Oktober baru kami kedapatan Guard Finanza Siracussa setelah naik ke atas kapal," tutur James ketika dihubungi via ponsel, Sabtu pagi tadi (11/11/2017).
Kini, Captain terlahir 15 Juli 1992 asal Toraja ini harus menjalani proses hukum. James sempat ditahan penjara di Roma, selama dua hari, 28-30 Oktober 2017. Statusnya kemudian berubah menjadi tahanan kota dan wajib lapor.
James harus menjalani sidang di Justice Place, semacam pengadilan kecil.
"Sidang pertama sudah. Sidang lanjutan atau kedua rencana 15 Nopember ini," ungkapnya.
James sendiri selama berstatus tahanan kota, oleh pihak perusahaan, Golden Wake Ltd, disewakan sebuah apartemen di Augusta, Roma, untuk tinggal sementara.
Pihak perusahaan juga menyiapkan dua orang pengacara setempat untuk mendampingi.
Kepada sesama pelaut Indonesia, James harap dukungan selalu, terutama lewat asosiasi pelaut yang ada. Juga bantuan dan dukungan pemerintah Indonesia melalui Kemenlu yakni KBRI di Roma, Italia.
Paling tidak, dukungan doa dan upaya lain yang dapat membantu proses hukum agar berjalan mulus dan dapat bebas.
"Secara khusus bantuan dan dukungan dari keluarga saya sendiri. Saya tentu mengucapkan terimakasih yang dalam kepada ibu Menlu, ibu Retno, dan ibu Dubes serta Konsulat Pak Charles yang sampai hari ini terus antusias memonitor jalannya kasus ini," tandasnya.
Berbagai pihak memang sangat menaruh perhatian atas kasus yang menimpa putra jurnalis senior Toraja, Tommy Tiranda, ini.
Terutama dari asosiasi pelaut seperti Komunitas Pelaut Indonesia (KPI) dan Forum Pelaut Toraja. Mereka terus mengikuti dan memantau penanganan kasus ini. ( * )
Tags
Nasional