Rendahnya SDM Jadi Persoalan Penting Pertanian di Kota Tasikmalaya

Ketua Perkumpulan Gapoktan Kota Tasikmalaya, H  Mumu
TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) telah menjadi persoalan penting bagi bagi pengembangan pertanian di Kota Taskmalaya. Banyak para petani  belum memiliki wawasan.


“Para petani bukan hanya harus tahu soal pertanian, tapi juga harus tahu bagaimana berhubungan dengan perbankan, OJK, akutansi,  hukum dan lainnya. Karena ini juga ada korelasi dengan aspek yang harus diketahui juga oleh para petani, dalam upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia,”ujar Ketua Perkumpulan Gapoktan Kota Tasikmalaya, H  Mumu di sela-sela pelatihan kapasitas, Kamis (12/7/2018).

Kata Mumu, bahkan sejumlah petani itu juga harus melek teknologi dalam upaya meningkatkan pola pikir petani dari orientasi tradisional menjadi petani berwawasan modern.Supaya bisa mengikuti perkembangan zaman untuk mengetahui berbagai informasi pasar.

“Namun mudah-mudahan hari ini para petani yang ikut pelatihan kapasitas itu, bisa menambah sejumlah wawasan dari para pemateri yang datang dari perbankan, OJK, akutansi,  hukum dan lainnya. Sehingga di harapkan dengan adanya pelatihan kapasitas ini, tentunya itu bisa meningkatkan SDM para petani yang ikut hadir,”terangnya.

Mumu menjanjikan setelah itu,  ke depannya juga akan melakukan kegiatan dengan KADIN dan Bank Indonesia Wilayah Priangan Timur yang ada di Kota Tasikmalaya.Sehingga sejumlah petani itu jangan hanya terbatas melaksanakan pelatihan dengan pertanian saja.

“Kami rencana nantinya setelah kegiatan itu ada tindak lanjut, ke tiap BPP.Karena kebetulan ada program atau bantuan dari pemerintah, nah di harapkan setiap Gapoktan itu bisa membuat LPJ sendiri, supaya bagaimana mengelola secara administrasi yang tertib.Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan kapasitas itu bisa bermanfaat bagi para petani,”bebernya.

Mumu menambahkan, selain rendahnya SDM itu, petani di Kota Tasikmalaya juga terkendala dengan sempitnya lahan bagi sejumlah petani itu.Karena selama ini banyak petani di sekitar kota sudah tidak punya lahan.Sehingga mereka membuka lahan ke pingir kota.(Ariska)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama