CILACAP (wartamerdeka.info) - Mendekati Musim Tanam ke II serta target luas Tambah Tanam (LTT) di wilayahnya, Danramil 07/Maos Kapten Inf Joko Yunanto bersama pejabat Kementrian Pertanian Budi Wijayanto STP.M.SC serta pejabat Bidang Holtikultura dari Jakarta Rian Rahatuna ST.MT mengecek Saluran Air Pembagi di Bendungan Serayu Opak Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap, Jum'at (14/9/2018).
Selain Danramil dan Kementrian Pertanian, ikut dalam kegiatan tersebut PPL Perairan bendungan Serayu Sampang Cilacap Isroul Anam, SPT. PD, Saryo ST dan Trisno ST.
Dikatakan Danramil 07/Maos Kapten Inf Joko Yunanto, untuk LTT di Kabupaten cilacap khususnya pada bulan September seluas 10.000 hektar namun pada pelaksanaannya baru terealisasi sekitar 1000 Hektar. " Sawah yang memungkinkan dialiri air irigasi saat ini sekitar 400 Hektat," kata Danramil
Sementara itu dari pihak Holtikultura dan Kementan, setelah turun kebawah dan mengecek langsung beberapa kendala di lapangan ternyata untuk persawahan di Kabupaten Cilacap mengalami kekeringan dan salah satunya selain faktor kemarau panjang juga adanya proyek irigasi Serayu yang dilaksanakan secara bertahab selama 3 tahun.
"Ini salah satu kendala kenapa pada bulan September ini untuk target sangat kurang dari target yang ditentukan," terangnya.
Mengatasi persoalan itu, mulai tanggal 15 September 2018, air akan mengalir dari Bendungan Serayu menuju saluran pembagi OP Serayu Sampang untuk mengaliri saluran irigasi agar persawahan yang berada di wilayah Sampang dan sekitarnya terisi air sehingga para petani bisa memulai turun ke sawah.
"Air mengalir sesuai jadwal dan pembukaan air akan dilakukan secara bertahap hingga tanggul kuat dan siap dialiri air sesuai debitnya dan setelah ada permintaan dari tiap tiap UPT, baru air akan dialirkan secara normal dan masuk ke saluran irigasi sawah." terang Danramil 07/Maos Kapten Inf Joko Yunanto. (agus)
Tags
Daerah