OKU (wartamerdeka.info) - Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Johan Anuar secara resmi membuka pelaksanaan Deklarasi Pemilihan Umum Damai dan Berintegritas Tahun 2019 .Rabu (17/10/2018).
Acara yang diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati OKU itu, dihadiri Ketua KPU Naning Wijaya, Ketua Bawaslu Dewantara Jaya, Kaban Kesbangpol Taufiq, Kasdim 0403/OKU Mayor Inf Sukriyanto, Dansubdenpom Kapten CPM Gatot Udiyono, Kabag Ops Kompol Yuskar, Kepala OPD, Perwakilan BUMN/BUMD , Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan undangan lainnya.
Dalam deklarasi damai ini, masing-masing dari perwakilan partai politik bersama - sama Muspida OKU membacakan deklarasi, yang dipimpin Wabup OKU Johan Anuar.
Dalam deklarasi ini, Tim kampanye, para pendukung dan peserta pemilihan umum berjanji akan mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (LUBER-JURDIL).
Wabup OKU mengajak peran serta seluruh masyarakat dan parpol, untuk menyukseskan pemilu 2019, serta menjadikan pemilu 2019 sebagai sejarah bagi republik ini, karena baru kali pertama dilakukan pencoblosan secara serentak termasuk presiden dan wakil presiden.
"Mari kita sukseskan pemilu 2019, jangan sampai kita terpecah belah, Johan Anuar menghimbau, kepada masyarakat untuk tidak proaktif terhadap berita-berita hoax dan informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Tujuan kompetisi politik ini adalah untuk menarik simpati dan meraih suara dari rakyat. Dan Ini sudah mulai digaungkan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan dalam pemilu tahun 2019.
"Oleh karenanya, kita memiliki tanggung-jawab bersama untuk menjamin situasi yang nyaman, damai, rukun dan tertib," ujarnya.
Jadikanlah pemilu ini sebagai pemilu yang damai, jadikan ini sebagai perlombaan bukan pertandingan. Tak perlu saling sikut antar peserta pemilu. Karena Kabupaten OKU sudah sukses ketika menyelenggarakan Pemilukada 2018 yang lalu.
Dalam keterkaitannya dengan ini, pemerintah telah menggariskan. Komitmen berbangsa yang harus dipatuhi dan ditegakkan atas dasar hukum yaitu, mencegah terjadinya praktek politik yang tidak bermartabat, seperti Money politic, intimidasi dan kampanye negatif. Dan akan lebih membahayakan lagi adalah indikasi semakin meluasnya penyebaran isu SARA, dengan mempertentangkan Etnis dan Agama.
Dalam kesempatan ini Ketua Bawaslu Kabupaten OKU, Dewantara Jaya mengajak seluruh parpol dan masyarakat untuk mensukseskan pesta demokrasi pemilu 2019 dengan menolak berbagai upaya yang saling menjatuhkan dan saling membenci.
Apalagi politisasi SARA.
"Kita harus bentuk kerukunan antar umat beragama dalam rangka ketahanan nasional. Sebab, politik uang sangat merusak sendi-sendi dalam demokrasi Indonesia," jelasnya.
Ketua KPU Kabupaten OKU, Naning Wijaya jugamenginhatkan, semua pihak hendaknya menjauhkan diri dari penyebaran berita bohong yang dapat menimbulkan perpecahan di antara masyarakat. Peserta pemilu juga diminta tidak memainkan isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) agar proses pesta demokrasi berjalan dengan baik.
KPU pun berharap, peserta pemilu dapat memanfaatkan dalam masa kampanye, melalui kampanye damai, tertib, tidak melakukan politisasi SARA, tidak menyebar berita hoaks, tidak melakukan politik uang, dan tidak saling menghujat.
Sebaliknya, para kandidat justru diminta untuk berkompetisi yang sehat dan dapat menarik minat pemilih dengan solusi-solusi yang baik serta program program yang membangun untuk masyarakat.
Selain mengedukasi masyarakat, deklarasi pemilu damai yang dilakukan hari ini menjadi ajang KPU untuk memperkenalkan sekaligus mensosialisasikan peserta Pemilu 2019. Manfaatkan masa kampanye sebaik-baiknya dengan menawarkan visi, misi, dan program kampanye.
"Nantinya, kampanye diharapkan dapat memberikan pendidikan politik kepada pemilih dan dapat meningkatkan angka partisipasi pemilih," pungkasnya. (maret)
Tags
Daerah

