![]() |
Kala' Paembonan sedang memeluk Rony Rumengan, teman lamanya |
Mantan Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri RI ini datang ditemani ajudannya, dan disambut Pemred Korantator.com, Drs. Rony Rumengan. Kedatangan Bupati ini sudah direncanakan sebelumnya.
Hadir seluruh kru reporter. Juga sesepuh Korantator.com, Abidin Hutasoit dan Yohanis Lembang, serta Dating Palembangan yang kebetulan bertandang.
Selama di kantor Korantator.com, Bupati Kala’tiku tampak antusias dan semangat berdiskusi. Materinya soal batas Toraja Utara-Palopo, Seke Bontongan, pengembangan wilayah, pembangunan, sampai ke soal perekonomian daerah.
Terkait batas Torut-Palopo, menurut Kala'tiku, berada di Salu Tandung, daerah sekitar paredean.
![]() |
Bupati Kala' Paembonan (batik merah) sedang bicara |
“Sudah diadakan pertemuan, tinggal sekali. Habis itu ditentukan oleh pemerintah pusat. Ini sudah terinformasi semua ke Jakarta. Dan tahun ini juga saya selesaikan,” ujar Kala’.
Masalah batas yang lain menyangkut warga Seke Bontongan. “Di sana ada kelompok tertentu tidak mau disebut orang Langda. Maunya tetap orang Rantelemo,” sebutnya.
Karena itu, kata Kala’, pihaknya telah mempertemukan para tokoh Seke Bontongan dan tokoh Rantelemo.
“Bupati Nico bilang tanahnya tanah kalian tapi orangnya mereka, karena berKTP Tana Toraja. Kalau saya, tidak peduli adatnya mau pakai Rantelemo silahkan. Tapi wajib hukumnya izin dan administrasinya di Torut,” tegasnya menjelaskan.
Kala’ menolak anggapan yang mengatakan selama pemerintahannya sampai sekarang belum ada yang dibuat. Dia menyinggung sejumlah program kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan. Seperti dalam 2019 ini, terkait pembangunan infrastruktur jalan.
“Sebenarnya ada empat ruas jalan tapi tiga melalui saya. Yang satu itu ruas jalan Rantepao-Pangli-Sa'dan. Kemudian yang tiga yaitu Tedong Bonga-Kesu'-Buntao’-Rantebua-Bandara Bua, Jembatan Singki'-Jembatan Alang-alang-Madandan-Bandara Rantetayo-Mamasa, dan ruas Rantepao-Tikala-Sereale-Pasar Pindan-Pangala'-Baruppu’-Mamuju. Ruas yang terakhir ini diusulkan jadi jalan negara. Total anggarannya dalam tahun ini Rp52 miliar,” ungkap Kala'tiku yang juga Dosen IPDN ini.
Selain itu, untuk peningkatan pertumbukan ekonomi dan pembangunan, kata Kala’, pihaknya melakukan berbagai upaya. Diantaranya, melipatgandakan hari pasar sebanyak dua kali seminggu, serta lainnya.
Meski demikian, Kala'tiku tidak menampik jika pembangunan yang dilaksanakan selama ini dengan proyek yang ada, bermasalah.
“Terus terang saya akui banyak temuan. Makanya 2,5 tahun kedepan ini saya mau robah pola. Saya akan lebih banyak di lapangan mengikuti pembangunan. Kalau sudah situasional begini saya harus turun. Karena bagaimanapun penanggungjawab ada pada bupati,” tandasnya.
Kemudian, pasca pemilu, Bupati Torut ini setiap hari akan menerima warga masyarakat dan wartawan untuk tukar pikiran dan informasi, serta memberi masukan.
Kala’ berharap pertemuan silaturahmi semacam ini rutin dilaksanakan agar ia bisa menyuarakan. “Karena sudah banyak sekali yang kita buat tapi orang pikir tidak ada apa-apa,” pungkasnya. (Tom)
Tags
Daerah