DPP AJH Terima Pengaduan Puluhan Mahasiswa STIE IBMI Medan

Ketum DPP AJH  Dofu Gaho

MEDAN (wartamerdeka.info) -  Sejumlah mahasiswa/i STIE IBMI, Jum'at (15/3/2019), mengadu kepada kepada Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Jurnalis Hukum (DPP AJH), karena merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari pihak kampus.

Para mahasiswa tersebut mengaku  mengalami kesulitan dalam mengajukan permohonan penyusunan Skripsi, terkait persyaratan yang dinilai memberatkan.

"Saya stress juga memikirkan masalah saya ini di kampus. masalahnya, saya sudah semester akhir jadi harus penuhi syarat untuk bisa membuat proposal skripsi ini. Namun tidak mencukupi kriteria dalam pengajuan seminar proposal skripsi, karena nilai saya tidak keluar dari pihak akademik," ungkap seorang mahasiswa inisial YG, Jurusan Manajemen.

Pengajuan Proposal mulai pada tanggal 5 April 2019 mendatang, Mahasiswa harus berpacu mengejar dan menyikapi proposal untuk seminar akhir. Namun beberapa mahasiswa yang mengalami kesulitan kerena dinilai tidak cukup memenuhi syarat untuk mengajukan proposal.

Hal senada juga dibeberkan oleh mahasiswa jurusan Akuntansi inisial OL.

"Iya, kami tidak bisa menyusun skripsi. Yang menjadi halangan kami ketika nilai kami tidak keluar dari pihak akademik kampus. Bahkan kami juga mengalami nilai yang rendah dari pihak kampus, alasannya hanya gara-gara telat pembayaran uang kuliah jadi turun great kami," tuturnya.

Mereka pun  mengadukan masalah tersebut kepada Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Jurnalis Hukum (DPP AJH) untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kami percaya kepada AJH bisa mengavodkasikan kami. Harapan kami tahun ini  kami bisa wisuda," harap OL.

Sementara, Aliansi Jurnalis Hukum menyatakan, akan menindaklanjuti  laporan yang diterimanya.

"AJH akan mempelajari terkait yang di adukan beberapa mahasiswa. Jika ada penyalahgunaaan wewenang dan jabatan akan dilaporkan kepada dikti. Tidak hanya sampai disitu, AJH juga akan mempelajari terkait perijinan kampus tersebut," jelas Ketum AJH  Dofu Gaho.(R)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama