LAMONGAN (wartamerdeka.info) -
Penyelenggaraan pemilihan bupati (pilbup) Lamongan pada 2020 tampaknya sudah terasa aroma politiknya dengan gaya dan cara masing masing kandidat yang ditengarai bakal maju dalam bursa menjadi orang nomor satu kota Soto itu.
Beberapa kandidat, kini sedang memulai melakukan lemparan lemparan beraroma menarik animo masyarakat. Ibarat komoditas, barang dagangan tersebut tengah diperlihatkan publik calon pembeli. Dari lemparan senyum sampai lemparan kata kata. Dari agenda berkeliling hingga gaya kunjungan.
Dan itu, normal saja dilakukan oleh kandidat dalam bursa pemilihan apapun. Termasuk kandidat yang bakal maju pada pilbup mendatang.
Persoalannya, dari beberapa kandidat yang diprediksi maju pada pilbup Lamongan tahun depan, belum ada kandidat yang dinilai paling kuat dalam kancah perebutan suara. Beberapa kandidat tampaknya masih seimbang kekuatannya.
Mungkin itu sebabnya sehingga publik Lamongan masih memiliki waktu untuk menjatuhkan pilihannya.
Hampir tak ada yang berani mengklaim bahwa kandidat A lebih kuat dari B atau B lebih kuat dari C dan seterusnya.
Sejumlah nama yang dianggap bakal maju pada pertarungan pilbup Lamongan, yang kini tengah santer diperbincangkan warga, seperti Wachid Wahyudi, Yuhronur Efendy, Kartika Hidayati, Debby Kurniawan, Viva Yoga Mauladi, Abdul Ghofur, Khusnul Aqib dinilai masih mempunyai kans yang sama untuk memikat hati masyarakat pemilih.
Dari beberapa bakal kandidat disebut diatas, tampaknya nama Wachid Wahyudi dan Viva Yoga Mauladi akan batal maju merebut kursi kosong satu Lamongan.
"Biar calon lain yang maju, saya akan fokus berjuang di ibukota, Mas," kata Viva.
Sementara, nama Wachid Wahyudi, mantan Pjs bupati Lamongan, juga tampaknya tak bersemangat saat diajak berbincang soal isu pencalonannya.
"Saya masih berharap pak Wachid Wahyudi ikut maju jadi kandidat Bupati Lamongan, beliau paling cocok diantara kandidat yang lain," ungkap salah seorang tokoh dari Lamongan Pantura.
Sedangkan, Wachid Wahyudi sendiri, dikonfirmasi media ini, secara implisit tampak kurang berminat. Kini,
manuver dan adu strategi dari tiap kandidat akan memiliki langkah penting dalam konstelasi perubahan politik menjelang pilbup ini.
Dan itu yang terus ditunggu publik di Lamongan. Ironisnya, kandidat yang ditengarai bakal maju pilbup itu, masih kelihatan malu malu kucing. Kalau tidak boleh disebut masih "sungkan" dengan bupati Fadeli.
Sebab dalam beberapa kesempatan, bupati yang terpilih dua kali periode itu, tak bersemangat untuk bicara siapa penggantinya.
"Beliau (pak Fadeli) lebih fokus pada urusan penuntasan program pembangunan di Lamongan tinimbang soal pilbup mendatang," ujar sebuah sumber di lingkaran birokrasi.(W. Masykar)
Tags
Daerah