Rudick, Petani Sukses Di OKU, Akui Masih Ada Sejumlah Warga Sengaja Bakar Hutan Untuk Buka Lahan

Rudick, salah satu petani yang berhasil di Desa Makarti Jaya

OKU (wartamerdeka.info) - Pembukaan lahan pertanian, khususnya di wilayah Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, dengan cara membakar lahan perkebunan atau hutan masih sering dilakukan masyarakat.

Hal ini diakui oleh Rudick, salah satu petani yang berhasil di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Peninjauan dan dikenal sebagai pemerhati masalah lingkungan.

Ditemui, saat tengah melakukan pembersihan lahan miliknya yang ditanami berbagai jenis tanaman seperti kayu jati, karet dan cabe, Rudick mengungkapkan, pembukaan lahan secara tradisional tersebut sering memicu juga kebakaran kebun sawit yang lokasi tidak jauh dari kegiatan pembukaan lahan baru tersebut.

"Cara pembakaran sisa kayu bekas penebangan pohon ini merupakan cara lama yang masih dipergunakan sebagian besar petani untuk melakukan penghematan penggunaan herbisida dan pupuk kimia," ujar Rudick, kemarin (19/7/2019).

Rudick mengakui, cara tradisinal tersebut,  dipercaya menyuburkan tanah meski berdampak bahaya kebakaran  yang meluas.

Rudick juga menyebutkan, beberapa semak belukar di dekat jalan kerap terbakar, sebagian akibat sengaja dibakar.  "Tapi,  juga diduga kelalaian masyarakat yang sering membuang puntung api rokok sembarangan di tepi jalan, lalu api merambat ke lahan perkebunan," ungkap Rudick.

Lebih lanjut Rudick mengatakan beberapa lahan perkebunan sawit sering terbakar, diduga akibat kelalaian orang atau warga yang membakar lahan di tepi jalan, dan berimbas pada lahan perkebunan masyarakat lain yang ikut terbakar.

Dia mengingatkan biasanya pada bulan Juli sampai akhir Agustus, lahan perkebunan karet, kerap memiliki daun yang sudah kering berguguran, ditambah saat ini musim kemarau banyak rumput yang sudah mati dan mengering, yang mudah terbakar oleh api yang bersumber dari puntung rokok pengendara yang melintas.

Selain merugikan pemilik lahan, dampak dari  pembakaran lahan tersebut juga bisa merembet ke area pertanian milik petani lain yang masih produktif,  seperti  perkebunan kelapa sawit serta tanaman karet.

Kabut asap yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut dapat mengganggu perjalanan pengendara yang melintas melalui jalan penghubung ke kecamatan antara desa Makarti Jaya dan Makarti Tama Kec Peninjauan kabupaten OKU.

Rudick mengajak kepada masyarakat agar mengantisipasi untuk mencegah kebakaran akibat ketidaksengajaan tersebut. Rudick menyebutkan mari gunakan cara melokalisir sampah limbah perkebunannya pada satu lokasi dan membiarkannya membusuk agar menjadi pupuk kompos.

Juga dia berharap agar pemerintah setempat dapat ikut berpartisipasi memberikan arahan serta bimbingan kepada para petani yang ada di Kecamatan Peninjauan Kab. OKU ini.   (maret)