MUARA ENIM (wartamerdeka.info) - Dinas Tanaman pangan,hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim melaksanakan kegiatan Workshop Validasi Rantai Nilai Program Integreted Participatory Depelopment Managemen Of Irigation Project (IPDMIP) Tahun 2019 selama tiga hari di mulai dari hari Senin sampai dengan hari Rabu (20/11/2019), di kantor Diklat Kabupaten Muara Enim.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta dari unsur petani/kelompok tani,Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta UPTD Kecamatan Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah dan Semende Darat Ulu.
Workshop ini merupakan kegiatan yang bersumber dari dana luar negeri (Loan) IFAD (International Found Agriculture Depelopment) untuk jangka waktu selama 5 tahun dan sekarang ini merupakan tahun ke-2 pelaksanaan program untuk di Kabupaten Muara Enim.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali pondasi serta mencari format pemasaran (rantai nilai) yang cocok diterapkan di masing masing Desa atas produk hasil pertanian meliputi padi serta produk Hortikultura bernilai strategis tinggi (cabai merah, bawang merah, bawang putih, kentang, strobery dan markisa) di Wilayah Daerah Irigasi yang disrpakati dalam program IPDMIP.
Dalam sambutannya Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikiltura dan Peternakan Ulil Amri SP MM mengatakan, bahwa Kabupaten Muara Enim patut bersyukur dan bangga karena diikutkan oleh Kementerian Pertanian dalam program ini, bersama 68 Kabupaten se Indonesia dan 5 Kabupaten se Sumareta Selatan.
Secara terpisah Kabid Sarpras Ir Agus Swarto MSi melalui Kepala Seksi Lahan,Irigasi dan Pembiayaan Yadi Setiadi SP menambahkan, kegiatan Validasi Rantai Nilai ini diselenggarakan dengan menghadirkan 2 orang Narasumber dari Konsultan MPIU (Mamagement Project Implementasi Unit) yaitu Ir Alimin Jahja MSc dan Drs Diding Hardedi MM serta 2 orang Praktisi Rantai Nilai yaitu Prof Imron Zahri dan Dr Bakir Ali dari Universitas Sriwijaya.
"Dengan menghadirkan narasumber dan praktisi yang ahli dalam bidang pemasaran ini diharapkan para petani/pelaku usaha tani sudah bisa membuat hitungan serta analisa sendiri terhadap kegiatan usaha tani yang mereka lakukan, apakah usaha tani yang mereka lakukan selama ini sudah menguntungkan dan berpihak kepada mereka atau belum," ujarnya.
Kegiatan ini juga bukan cuma menganalisa margin pemasaran,akan tetapi dapat menghitung serta memetakan kegiatan pertanian utuh dari hulu sampai hilir dengan memetan swluruh potenai,peluang serta tantangan dalam berusaha tani.
Diharapkan dengan adanya program IPDMIP di Bumi Serasan Seundang yang dikawal juga oleh Dinas PUPR dan Bappeda Kabupaten Muara Enim pada pelaksanaan tahun ke-3 sudah bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian anggota kelompok tani khususnya yang berada di 9 Daerah Irigasi yang sepakati.
Dikatakan, terkait program ini, Dinas PUPR juga melakukan pembenahan sistem jaringan irigasi dan Bappeda melakukan pengawalan program.
"Uni merupakan kolaborasi yang tepat dan jika ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, insya Allah pada tahun ke-3 dan ke-4 pelaksanaan program ini sudah bisa memberikan kontribusi positif," ujar Yadi. (Agus v)
Tags
Daerah