Pelayanan Buruk RSUD Koja Terhadap Pasien Wartawan


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Pelayanan paramedis di RS Koja Jakarta Utara, mengecewakan dan belum maksimal terhadap pasien.

Pengalaman pahit tersebut dialami wartawan Thomson Gultom yang tengah dirawat sebagai salah satu pasien di rumah sakit itu. Dia dirawat di kamar 802, Blok B, Lt. 8.

Thomson yang mengalami demam tinggi dan batuk panjang pukul 13.00 WIB pada Jumat (13/3/2020), kehabisan infus.

Istri Thomson, Herlyna Butarbutar sudah bolak balik meminta kepada perawat supaya mengganti infus yang sudah kosong (habis). Namun permintaan Herlina itu tidak dilayani perawat.

“Sabar Bu! Nanti kita jalan sekalian Keliling,” ujar perawatan itu. Namun faktanya, perawat baru datang pukul 17.00 WIB. Itupun sudah untuk semua pasien bukan khusus untuk Thomson Gultom karena kebutuhan mendesak.

Hal yang sama terulang kembali, infus yang dipasang pukul 17.00 WIB sudah habis pukul 20.00 WIB. Sementara bel yang tersedia diruang pasien tidak berfungsi. Herlina kembali bolak-bolak memberitahu suster bahwa infus pasien Thomson Gultom sudah habis. Infus baru dipasang pukul 23.00 WIB, setelah terlebih dahulu diancam bahwa pelayanan buruk RSUD Koja, Buruk akan diberitakan.

“Suami saya wartawan. Siaplah kalian besok jadi bahan berita,” ujar Herlina kepada perawat itu.

Dengan adanya ancaman akan diberitakan, perawat  langsung bergegas membawa 2 infus.

Saat perawat  memasang infus, Thomson mengajukan pertanyaan bagaimana SOP (standar operasional prosedur) pelayanan RSUD Koja. Setelah diajukan sejumlah pertanyaan, terjawab lah sudah pelayanan itu sudah tidak sesuai SOP.

“Ada 3 unit lift melayani blok B yang berlantai 8, tidak berfungsi. hanya satu yang beroperasi sehingga berdampak pasien mendapatkan makanan pukul 18.12 WIB. Padahal lift itu baru direnovasi bulan januari 2020.”

Thomson Koordinator Wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) menuturkan, saat itu dia mengalami demam tinggi dan batuk panjang sehingga dirawat di RSUD Koja.

Selama dalam perawatan itu, telah dua kali infusnya habis dengan pergantian yang sangat lama. Pikul13.00 WIB infus habis (kosong). Diganti baru jam 17.00 WIB.

Hal yang sama terulang kembali, infus yang dipasang pukul 17.00 WIB sudah habis pukul 20.00 WIB. Infus baru dipasang pukul 23.00 WIB.

Bukan itu saja, menurut Thomson, WC dilantai 8 juga jorok atau berbau tidak sedap. “Hal ini jelas mengganggu para pasien yang dirawat,” tandasnya.

Saat berita ini dirilis, pihak RSUD Koja belum dapat dikonfirmasi terkait dengan SOP dan pemberitaan miring soal adanya Lift yang tak beroperasi serta WC yang berbau busuk. (dm)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama