![]() |
Kepala Seksi Dapur Umum Pemkab Lamongan M Fahruddin Ali Fikri |
Kegiatan dapur umum yang dikemas dalam bentuk nasi kotak tersebut, pelaksanaannya dilangsungkan di 27 wilayah kecamatan masing masing.
Informasi yang didapat menyebut dalam kegiatan menyiapkan dapur umum tersebut, tehnisnya disesuaikan dengan kondisi masing masing kecamatan, termasuk ada juga di desa.
Semula direncanakan sampai 3 tahap, setiap tahapan berlangsung selama 7 hari dan setiap hari memproduksi sebanyak 1000 sampai 1.300 nasi kotak atau sebanyak 30.000 nasi kotak.
Dapur umum tersebut biayanya berasal dari refocusing APBD Lamongan tahun anggaran 2020 sebesar Rp 5,8 Miliar.
Kepala Seksi Dapur Umum Pemkab Lamongan M Fahruddin Ali Fikri saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan tersebut.
Menurut dia, kegiatan dapur umum awalnya direncanakan selama 20 hari dengan biaya Rp. 5,8 milyar dan dilaksanakan dalam 3 tahap. "Tiap tahap dilakukan evaluasi menyangkut pelaksanaannya dan kondisi situasinya," ungkap M Fahruddin Ali Fikri via WA nya.
Pada pelaksanaan tahap pertama atau tahap 1 yang berjalan selama 7 hari menghabiskan anggaran sebesar Rp. 2,079 milyar dan mampu memproduksi 210.000 nasi kotak.
Namun, untuk tahap selanjutnya, kata Fahruddin, setelah dilaksanakan tahap 1 bantuan sosial dari pusat maupun propinsi mulai turun maka tahap berikutnya tidak dilanjutkan.
"Iya, hanya berjalan satu tahap saja sehingga sisa dana juga tidak terserap dan tetap berada di kas Pemkab," ujar pria yang juga kepala dinas Ketahanan Pangan pemkab Lamongan ini.(Mas)
Tags
Daerah