Di Tengah Wabah Covid-19, Pendapatan Zoom Melejit: Rp 4,6 triliun


SAN FRANCISCO (wartamerdeka.info) - Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH) karena penerapan kebijakan physical distancing.


Untuk mereka yang membutuhkan konferensi video, aplikasi konferensi video Zoom menjadi alternatif pilihan karena bisa digunakan sebagai sarana video call secara gratis.

Meningkatnya penggunaan aplikasi video call secara grup atau berkelompok secara bersamaan membuat pendapatan Zoom ikutan melonjak.

Melansir laporan The Verge, Rabu (3/6/2020), Zoom merilis laporan yang menyatakan nilai pendapatan sebesar US$ 328 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun (kurs Rp 14.095 per dolar AS) dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Nilai tersebut, tercatat lebih dari dua kali lipat dari waktu yang sama tahun lalu, ketika aplikasi video call ini hanya menghasilkan pendapatan sebesar US$ 122 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun.

Pencapaian tersebut, juga melesat jauh di atas ekspektasi perusahaan yang hanya menargetkan pendapatan sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun, hanya beberapa bulan yang lalu.

"Krisis Covid-19 telah mendorong permintaan yang lebih tinggi untuk interaksi tatap muka yang terdistribusi dan kolaborasi menggunakan aplikasi Zoom," kata pendiri dan CEO Zoom, Eric Yuan.

Sebagai informasi, pengguna aplikasi konferensi video Zoom diketahui melonjak drastis selama pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda berbagai penjuru dunia.

Penggunaan Zoom melonjak drastis karena perusahaan, sekolah, partai politik serta organisasi dan individu lainnya harus bekerja dari rumah (work from home) karena pandemi virus corona (Covid-19).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama