Bupati Boltim Puji Menteri PUPR Dan Menteri Perhubungan : Tidak Banyak Bicara Tapi Kerjanya Nyata

Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar yang kemarin mengkritik tajam kinerja sejumlah menteri kabinet, ternyata memiliki penilaian positif terhadap dua orang anggota kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diakuinya, tidak semua menteri memiliki raport merah. Bupati yang kritis terhadap sejumlah kebijakan pemerintah pusat ini menyebut, diantara menteri kabinet, Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan  memiliki kinerja yang cukup bagus.

"Saya sangat mengidolakan menteri seperti Menteri PUPR. Menteri Perhubungan juga ok. Kedua menteri ini jika merencanakan program betul-betul berjalan dengan baik sesuai yang direncanakan," katanya, di Jakarta, hari ini.

Menurutnya, rata-rata target yang diberikan ke Menteri PUPR berjalan dengan baik, mulai dari pembangunan perumahan, dan Pemulihan di Sulawesi Tengah pun berjalan dengan baik.

"Itu karena orangnya. Programnya matang sehingga tiba-tiba ada Pandemi tidak terganggu dan merombak-rombak progam di tengah jalan. Saya lihat juga Menteri Perhubungan oke, dia juga orangnya fokus," katanya.

Menurutnya, kedua Menteri tersebut memiliki program yang terukur, sementara menteri lainnya membuat program yang ketika Pandemi menyerang, seperti kehilangan akal.

"Akhirnya begitu mau jalan, duit sudah ada, anggaran disetujui walaupun itu harus dipangkas dari daerah-daerah, tapi ternyata formulasi yang mereka gunakan tidak tepat sehingga gagal," katanya

"Mungkin karena takut diketahui oleh Presiden sehingga dilakukan secara diam-diam. Kan ini membahayakan karena detik ke menit itu mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Jangan uangnya mangkrak karena programnya masih diperbaiki, harusnya cepat di dalam berpikir dan ketika melakukan itu terasa efeknya, bagaimana merem jatuhnya daya beli," jelasnya.

Sehan Salim yang juga saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara mengaku paling bangga pada sosok Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono.

"Saya paling bangga sama orang begitu, saya baru satu kali mengajak ngomong ke Menteri PUPR waktu kunjungan ke Manado. Pada saat itu rapat terbatas yang dipimpin pak Gubernur. Dia sangat respek, saya sempat bicara satu menit, dia sangat memahami keluhan kita di daerah, pejabat seperti ini orang yang paham permasalahan di daerah. Dia tidak banyak ngomong tetapi apa yang dikerjakan tuntas," terangnya.

Menurutnya, jika ada pejabat yang susah untuk diajak berkomunikasi tentunya pejabat tersebut tidak memahami persoalan yang ada di daerah.

"Sebagai anak bangsa saya melihat Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan memiliki kinerja yang sangat menonjol. Kita juga di Sulut sangat berterimakasih karena salah satu provinsi dari segala infrastruktur bagus. Terus terang orang ini kalau bisa seterusnya dia Menteri PUPR," pungkasnya

Dia mengingatkan, kondisi bangsa Indonesia saat ini akibat pandemi Covid-19 menuntut para pemangku kebijakan harus bekerja ekstra, cepat dan tepat. Selain itu, pemikiran inovatif dan kerja nyata sangat dibutuhkan saat ini.

Oleh sebab itu, Sehan Salim berharap para menteri atau pembantu Presiden harusnya mampu menjabarkan dan memahami keinginan dan visi misi Presiden dalam menangani Pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional.

"Pak Presiden sudah beberapa kali menyampaikan terkait penanganan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Saya melihat beberapa menteri yang berkaitan langsung dengan kebutuhan rakyat, banyak merombak aturan, yang programnya tiba masa tiba akal," katanya.

Penyebabnya, lanjut Bupati Boltim karena program yang dibuat tanpa perencanaan matang. Sehingga dalam situasi tak terduga dilakukan perombakan program dan regulasi. Sementara, para kepala daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat kebingungan dalam menjalankan program akibat adanya perubahan regulasi.

"Itu kan membingungkan kita di daerah. Kita kan harus berpacu dengan waktu dengan tepat tidak bertele-tele. Inikan tentunya harus didukung oleh perangkatnya seperti Dirjend jangan mencrat-mencret, pelaksanaannya kan ada di level Dirjen dan dibawahnya," katanya.

Oleh sebab itu, Sehan Salim menilai sebaiknya para Menteri dalam menempatkan pejabat berdasarkan kemampuannya masing-masing.

"Para menteri harus menempatkan orang-orang yang memiliki imajinasi yang kuat. Karena yang merencanakan deteksi para Dirjen dan stafnya ke bawah. Kemudian tidak didukung oleh kemampuan yang betul-betul mengetahui persoalan," terangnya.

Selain itu, Bupati Boltim ini mengaku gerakan para menteri sangat kelihatan, dia mengibaratkan seperti pencak silat yang jika dilihat jurusnya akan ketahuan kemana arah tendangan dan pukulannya. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama