Pjs Bupati Lutim: Yang Saya Suka Dari Gubernur NA Adalah Bahwa Kita Selalu Diarahkan Bekerja By System


MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Sejumlah karya nyata telah ditorehkan Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah selama dua tahun memimpin Provinsi Sulawesi Selatan. Karya tersebut menjadi hadiah yang luar biasa bagi provinsi yang pada 19 Oktober 2020 nanti memasuki usai yang ke-351. Penilaian ini sampaikan Pjs Bupati Luwu Timur (Lutim), Dr. Jayadi Nas , kemarin (17/10/2020). 

Ia menilai Gubernur yang akrab disapa NA tersebut di tahun pertama telah membuat suatu sistem pelayanan pemerintahan yang sangat baik. Di tahun kedua sudah kelihatan apa yang telah dia buat, dan tentu kita berharap di tahun berikutnya akan semakin baik lagi. 

"Hampir dua tahun memimpin Sulsel, Pak Gubernur sudah memberikan karya nyata yang luar biasa. Salah satunya, terjalinnya kerjasama yang baik antara provinsi dan kabupaten kota se-Sulsel, sehingga kami bisa  menjalankan pemerintahan yang betul-betul memberikan kenyamanan dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat kita," katanya. 

Ada suatu hal yang sangat luar biasa yang dicanangkan Gubernur NA yang menurutnya harus di dukung semua pihak, yakni mensinergikan berbagai program pemerintah provinsi  dengan program yang ada di kabupaten kota. Sehingga terjadi suatu model keroyokan, sinergitas yang solid, kerjasama yang baik antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten.

"Yang saya suka dari Pak gubernur dalam menjalankan pemerintah daerah itu adalah bahwa kita bekerja by system. Kabupaten kota sebagai sistem pemerintahan tidak berdiri sendiri tapi terintegrasi. Sakitnya kabupaten kita sakitnya provinsi. Keberhasilan kabupaten kota keberhasilan provinsi," ungkapnya.

Menurut Jayadi, Gubernur NA maunya semua bekerja by system. Bahwa siapapun yang menjadi bupati, gubernur atau presiden sudah ada frame-nya. Sudah jelas arah dan jalan pemerintahannya.

“Sehingga bukan kita yang mengatur sistem tapi sistem yang mengatur kita. Pemerintahan ke depan siapapun yang menjadi pemimpinnya, diatur oleh sistem ini. Sehingga ada satu sistem yang pakem yang dimiliki di Indonesia. Ini yang coba dilakukan oleh gubernur Nurdin di Sulsel,” kata Jayadi.

Gubernur NA mencoba menciptakan semua stakeholder di Sulsel bekerja by system. Sehingga kabupaten kota memiliki kejelasan dalam bekerja. Ini suatu yang luar biasa. Maka perlu pemahaman yang luar biasa juga, sehingga terjadi sinergitas yang lebih baik di masa depan.

"Dia punya keinginan ke depan kepemerintahan kabupaten kota di Sulsel yang selama ini terlalu bergaya struktural berubah menjadi fungsional. Gaya kepemerintahan yang selama ini dilayani berubah menjadi melayani. Makanya selama saya di Luwu Timur ini, apa yang akan kami lakukan sedapat mungkin kami bertemu dulu dengan 11 kecamatan yang ada disini,” katanya. 

Gubernur NA selalu menekankan untuk selalu ada yang namanya kesesuaian, perlu ada yang namanya kontinuitas atau perlu ada integrasi antara apa yang menjadi program kabupaten dan yang menjadi program di provinsi.

Karena bagaimanapun juga,  antara kabupaten kota dan provinsi adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Seperti dia katakan provinsi tidak punya rakyat yang punya rakyat kabupaten kota. Provinsi tidak punya wilayah yang punya wilayah itu kabupaten kota. 

"Provinsi itu adalah pengayom kita, pengintegrasian kita dan wakil pemerintah pusat di daerah. Semua mesti memiliki gerak langkah yang sama. Itulah sebenarnya substansi pilkada serentak nanti 2027 seluruh Indonesia dalam rangka mensinkronkan definisi pembangunan Indonesia itu satu," ujarnya.

Menurut Gubernur NA, ungkap Jayadi, siapapun yang menjadi bupati siapapun yang menjadi gubernur, siapapun yang menjadi presiden harus memiliki suatu model pemerintahan yang sama, yang dijalankan secara bersama.

“Karena kadang-kadang setiap kabupaten kota memiliki definisi sendiri apalagi dengan partai yang berbeda,” katanya. 

Yang lainnya, lanjut Jayadi, gubernur dalam beragam kesempatan selalu mengajak kabupaten kota untuk selalu mengomunikasikan barbagai masalah yang terbengkalai dan belum diselesaikan, agar bisa diselesaikan bersama.

"Pak Gubernur dalam berbagai kesempatan selalu berpikir keras bagaimana supaya bengkalai-bengkalai pemerintahan (pekerjaan-pekerjaan pemerintahan yang belum selesai) di setiap kabupaten kota kita ini betul-betul diselesaikan. Kemarin Pak Gubernur mengatakan, ini ada anggaran. Apa yang dibutuhkan kabupaten kota untuk segera diwujudkan. Apakah infrastruktur, apakah bikin jalan, jembatan atau pengembangan pertanian. Bagaimana SDM kita, anak-anak kita, pelayanan kesehatan," ungkapnya.

Menurut Jayadi, Gubernur NA tidak pernah berhenti memberi arahan, dorongan, dan motivasi kepada pemerintah kabupaten kota untuk membuat berbagai hal yang bertujuan agar masyarakat betul-betul mendapatkan suatu pelayanan yang terbaik.

"Memang tugas pokok pemimpin itu memberi arahan, dorongan dan motivasi agar yang di bawahnya memiliki semangat dan pemahaman   yang baik terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Sejauh ini Pak Gubernur sudah melakukan tugas pokoknya dengan sangat baik dengan memberikan arahan dan motivasi yang luar biasa," katanya.

Selain itu, ungkap jayadi, fungsi pembangunan juga telah dilakukan oleh gubernur dengan baik. Terutama bagaimana memberdayakan masyarakat  agar ke depannya mereka mampu berinovasi dengan baik sehingga bisa menjawab tantangan yang ada. 

"Pak Gubernur juga selalu mengatakan bahwa kita harus mampu berkompetisi. Kita bukan hanya berkompetisi dengan Indonesia bagian timur saja tapi juga mampu berkompetisi dengan negara-negara lain," ungkapnya.

Selain itu, kata Jayadi, Gubernur NA juga selalu mengingatkan agar Sulawesi Selatan tetap menjaga karakter. Di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi yang ada, kita tidak boleh keluar dari apa yang disebut dengan lokal wisdom. 

“Ada kearifan-kearifan lokal yang harus tetap dijaga dan itu merupakan ciri bahwa di tengah globalisasi kita tetap menjaga nilai-nilai lokal. Apakah menyangkut wisata dan budaya yang harus dijaga,” ujarnya.

Gubernur NA juga selalu menekankan perlu ada sesuatu gerakan percepatan yang harus dilakukan guna mewujudkan masyarakat Sulsel yang mandiri. Kemandirian masyarakat itu penting.  Makanya kabupaten kota intinya memfasilitasi sehingga membuat mereka bisa "berkelindan" dengan suasana yang dihadapi untuk mengarah kepada hal yang lebih baik.

"Kita di Kabupaten Luwu Timur senantiasa membuat lapangan kerja. Kita memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Saya tidak mau hal itu tertidur, saya takut Allah marah kepada kita. Makanya sekarang berupaya bagaimana memanfaatkan sumber daya alam yang baik itu dengan cara membuka ruang bagi para pelaku investasi untuk menggali sumber daya alam ini yang pada akhirnya menjadi peluang lapangan kerja," paparnya.

Sehingga, sambung Jayadi, tidak ada lagi waktu untuk berleha-leha. Tiap hari dari pagi bekerja sampai sore. Malam pemerintah menjaga mereka sehingga bisa nyenyak tidurnya. 

"Kami ingin warga Kabupaten Luwu Timur menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang punya kejelasan dalam bekerja. Kemudian menjadikan masyarakat yang betul-betul bisa enjoy dengan apa yang dilakukan pemerintah terhadap dirinya,” katanya.

Kontribusi Pemprov Sulsel sudah sangat banyak yang dirasakan Kabupaten Luwu Timur.  Misalnya Gubernur NA menjalankan sejumlah program di daerah terisolir di Kabupaten Luwu Timur yang menurut orang selama ini belum menikmati kemerdekaan. Sementara itu, Kabupaten sendiri tidak memiliki anggaran untuk merealisasikannya

“Hal tersebut dijawab gubernur dengan mengeluarkan anggaran Rp24.9 miliar untuk jalan dan tahun ini selesai. Selain itu diberikan Rp 100 juta untuk kepentingan stunting,” ungkap Jayadi. 

Gubernur NA juga memberikan bantuan sejumlah fasilitas bagi masyarakat yang terisolir di pinggir-pinggir danau yang membutuhkan percepatan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.  

Hal Ini, katanya, diperlukan agar saudara-saudara kita di seberang danau yang membutuhkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain-lain, sudah bisa menikmati dengan cepat. Bahkan ambulan danau ini sudah bisa mengambil tindakan awal agar yang bersangkutan tetap sehat.

“Makanya kami berterima kasih banyak kepada pak gubernur yang telah memberikan beragam bantuan dan program tersebut," tandas Jayadi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama