Jaga Kualitas Pembelajaran Di Tengah Covid-19, Prodi Pendidikan Fisika UKI Jakarta Manfaatkan Laboratorium Virtual

"Prestasi Mahasiswa Tetap Terjaga"

Ketua Prodi Pendidikan Fisika FKIP UKI Jakarta, Taat Guswantoro M.Si 

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia (FKIP UKI) Jakarta yang mendapatkan Ijin Operasi pada 9 April 2005, dan mulai menyelenggarakan perkuliahan pada semester gasal tahun akademik 2015/2016 dengan menerima mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer, ternyata cukup diminati para calon mahasiswa.

"Saat ini, ada sejumlah 61 orang yang mengikuti kuliah pada Program Studi Pendidikan (Prodi) Fisika, yang bersasal dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke,"  ujar Ketua Prodi Pendidikan Fisika FKIP UKI Jakarta Taat Guswantoro M.Si kepada wartamerdeka.info,  kemarin.

Prodi Fisika UKI Jakarta ini pada Agustus 2017 mendapatkan akreditasi dari BAN PT dan berhak meluluskan mahasiswa.

Menurut Taat Guswantoro, selama masa pandemi Covid-19, pelaksanaan pengajaran di Prodi Pendidikan Fisika dilaksanakan secara online dengan aplikasi Microsoft Teams yang difasilitasi oleh kampus. 

Setiap dosen dan mahasiswa diberikan akun pada microsoft teams. 

Pelaksanaan pembelajaran dengan microsoft teams dapat dilakukan baik secara sinkronus maupun asinkronus. 

"Sinkronus dengan fitur meeting,  memungkinkan adanya tatap muka virtual antara dosen dengan mahasiswa, dan dosen dapat menjelaskan atau memfasilitasi pembelajaran mahasiswa (misalnya presentasi mahasiswa) secara live," ujarnya.

Diungkapkannya, pembelajaran online sangat tergantung dengan koneksi internet, untuk itulah UKI memfasilitasi mahasiswa berupa bantuan untuk pembelian kuota sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kendala kuota internet yang merupakan pembelajaran online.

Taat Guswantoro yang sekarang sedang kuliah S3 Fisika di ITB untuk meraih gelar Doktor, mengakui, pada pembelajaran secara langsung atau live memang membutuhkan koneksi internet yang lebih baik, karena ketika terjadi koneksi buruk maka diskusi yang terjadi saat proses pembelajaran tidak akan terdengar dengan baik. 

Oleh sebab itu, katanya lagi, dosen dan mahasiswa mensiasati dengan pembelajaran yang bersifat asinkronus. 

"Yang dilakukan adalah melakukan recording saat terjadinya tatap muka, sehingga mahasiswa yang mengalami koneksi buruk saat meeting berlangsung dapat mengulangi dengan melihat hasil recording dari pembelajaran yang sudah berlangsung," tambahnya. 

Hal seperti ini sangat membantu, karena akan meminimalisir ketertinggalan materi, karena recording dapat diakses kapan saja. 

Masalah berikutnya, khususnya di bidang ilmu fisika adalah mengenai praktikum.

Hal ini terkait  penetapan PSBB dan sekarang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), yang dampaknya, akses masuk laboratorium sangat terbatas. 

Padahal, praktikum ini sangat penting dalam pembelajaran fisika, karena dapat menunjang dan mendukung pembelajaran yang dilakukan secara teori sekaligus sebagai pembuktian secara real dari teori-teori yang telah dipelajari. 

Untuk mengatasi hal itu, Prodi Pendidikan Fisika FKIP UKI memfasilitasi kegiatan praktikum dengan memanfaatkan virtual laboratorium.

Selain itu, modul panduan praktikum juga harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menuntun mahasiswa melakukan praktikum dengan menggunakan Laboratorium Virtual. 

Selain Laboratorium Virtual, Prodi Pendidikan Fisika juga menerapkan praktikum secara Open Handed, yaitu praktikum yang dapat dilakukan secara mandiri dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah para mahasiswa. 

Hal ini dilakukan karena Fisika itu sendiri adalah ilmu alam yang mana dapat dipelajari di alam di kehidupan sehari-hari. 

Disamping itu juga hal ini dilakukan sejalan dengan salah satu keunikan Prodi Pendidikan Fisika UKI yaitu dapat memanfaatkan bahan-bahan di sekitar rumah, bahkan barang-barang bekas untuk media pembelajaran Fisika. 

Sama halnya praktikum dengan virtual laboratorium, praktikum secara Open Handed juga memerlukan modifikasi Modul Panduan agar para mahasiswa dapat melakukan praktikum dengan baik dan tujuan dari praktikum dapat tercapai secara optimal.

Pada saat awal melaksanakan pembelajaran secara online memang terjadi beberapa kendala, namun seiring waktu baik dosen dan mahasiswa telah terbiasa dengan proses pembelajaran online. 

"Puji Tuhan... Dengan terobosan inovasi itu, prestasi mahasiswa tetap terjaga dan kualitas pembelajaran juga tetap terjaga. Proses pembimbingan skripsi juga dilaksanakan secara online, sidang kelulusan juga dilaksanakan secara online, dan tidak mengurangi kualitas dari luaran yang dihasilkan," pungkasnya. (Aris) 

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama