Bahayanya Ancaman Radikalisme Di Indonesia

Oleh: Saiful Huda Ems

(Ketua Umum Pimpinan Pusat Ormas HARIMAU PERUBAHAN)

RADIKALISME itu nyata masih ada, dan kita masih belum tuntas untuk menyelesaikannya. Saya sudah mengingatkan ancaman bahaya radikalisme ini semenjak ssya pulang dari Jerman akhir thn.1995, karena saya punya pengalaman panjang bergaul dengan kelompok-kelompok ekstrem ini sebelum saya masuk dan menjadi pengurus di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jerman dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se Jerman.

Semakin kesini saya semakin kaget, bagaimana orang-orang yang dahulu saya kenal memiliki pemikiran-pemikiran ekstrem radikal, Wahabi Takfiri itu bisa menjadi pejabat2 di Kedutaan Besar Jerman dan sebagian lagi yang lainnya menjadi anggota-anggota legislatif, jadi pengacara dll. di negeri ini. Ngeri kalau kita sampai tidak bisa mengantisipasi bahaya ini. 

Olehnya sejak saya masih tinggal di Jerman (1991-1995) hingga sepulang saya dari Jerman sampai sekarang, saya selalu menulis untuk mengingatkan banyak orang (para pejabat pemerintah dan rakyat) akan bahayanya ancaman radikalisme Wahabi Takfiri ini. 

Saat Indonesia sedang ramai-ramainya dilanda kerusuhan nasional menjelang lengsernya Soeharto 1998, saya juga selalu mengatakan melalui tulisan-tulisan saya, setelah nanti kita bisa melengserkan rezim otoriterianisme, militerisme dan sentralisme Soeharto, kita akan menghadapi persoalan yang jauh lebih besar lagi, yakni menghadapi golombang ancaman radikalisme agama itu. 

Orang-orang yang baru pulang dari perang di Afghanistan, Bosnia dll. akan bertemu dengan kaum terpelajar dari berbagai negara luar yang sudah tercuci otaknya oleh faham-faham radikal Wahabi Takfiri. Dan kini semua prediksi saya itu telah menjadi kenyataan dengan adanya berbagai teror di negeri ini yang memjurus pada sentimen agama. Maka, mari kita selamatkan bangsa dan negeri ini dari konflik horizontal sahabat-sahabatku. Gerakan HRS dll.nya yang akan menyatu dengan JK, Gatot dan SBY serta Anies juga Cendana harus terus kita waspadai dan lawan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama