Mudik Dilarang, Volume Sampah Meningkat Selama Libur Lebaran

PURWAKARTA (wartamerdeka.info) - Banyaknya warga yang tidak bisa melaksanakan tradisi mudik lebaran karena ada penyekatan dan laruangan dari Pemerintah sehingga kegiatan masyarakat terpokus di rumah yang akhirnya menghasilkan banyak sampah rumahtangga.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta mencatat terjadi peningkatan volume sampah, yang biasanya hanya terdapat enam kubik kini menjadi delapan kubik di hari libur Idul Fitri tahun 2021 ini.

Kepala DLH Kabupaten Purwakarta, Deden Guntari kepada sejumlah Awak Media,Senin (17/5/2021) mengatakan, pasca Lebaran 2021 pihaknya mengerahkan seluruh personel untuk membersihkan jalan dan mengangkut sampahm

"Sejak H-1 lebaran saja, volume sampah sudah terjadi peningkatan. Mayoritas sampah-sampah yang terkumpul itu ialah sampah rumah tangga, karena sampah yang ada di pabrik atau tempat kerja lainnya sudah tutup," kata Deden

Deden menjelaskan, pasca Lebaran 2021 sampah-sampah beralih ke jalur-jalur wisata, seperti jalur Jatiluhur dan Wanayasa,sampai sampai petugasnya hingga hari ini tak mendapatkan waktu libur seperti halnya pegawai-pegawai lainnya.

Apalagi, di saat malam takbiran, pihaknya bekerja hingga pagi hari untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di jalan-jalan.

"Tim penyapu jalan kami ada 150 orang dan mobil sampah seluruhnya ada 50 kendaraan serta tim sweeping saat malam takbiran ada 8 mobil dengan 60 orang Kami juga menghimbau kepada warga untuk membuang sampah di jam mulai pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB," jelas Deden.

Deden juga menyebut bahwa sebenarnya pihaknya membutuhkan tambahan kendaraan untuk mengangkut sampah. Sebab, kondisi saat ini kendaraan sampah yang ada masih terbilang kurang untuk melayani sampah yang ada di 11 kecamatan di Purwakarta.

Sejauh ini ada 57 kendaraan pengangkut sampah, terdiri dari 24 unit jenis dump truk, 21 unit jenis pikap, 2 unit jenis engkel, dan 9 unit arm roll dan 1 unit comfaktor.

"Kami (DLH) kalau ditanya kurang ya memang kurang kendaraannya termasuk juga sumber daya manusianya. Maka, ke depan rencana kami ingin adanya tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recyle (TPS3R) yang diprioritaskan di wilayah Kecamatan Purwakarta. Lewat TPS3R idealnya sampah bisa diolah 1 hari satu ton," pungkas Deden Guntari.(A.Budiman)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama