Susun RPJMD 2021-2026, Pemkab Gorontalo Gelar Forum Konsultasi Publik

KAB GORONTALO (wartamerdeka.info) - Pemkab Gorontalo menggelar Forum Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026, Minggu (23/05/2021). 

Acara ini dibuka olwh Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo.

Seperti diketahui, sesuai dengan Edaran Mendagri Nomor: 640/16/SJ tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020, periodesasi RPJMD disusun berdasarkan masa jabatan kepala dan wakil kepala daerah (2021—2026), meskipun waktu menjabat kepala dan wakil kepala daerah hasil Pemilukada tahun 2020 hanya sampai 2024. Selain disusun dengan mempedomani arah kebijakan pembangunan yang telah tertuang dalam RPJPD Kabupaten Gorontalo dan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), penyusunan RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2021—2026 juga akan disinergikan dengan RPJMD Provinsi Gorontalo serta RPJM Nasional 2020—2024.

Karena itu, kata Nelson, rumusan visi pada periode sebelumnya adalah ”Terwujudnya Kabupaten Gorontalo Gemilang menuju masyarakat Madani”, untuk Visi yang sekarang ini ”Gorontalo Gemilang dan Mandiri Mewujudkan Masyarakat Madani”.

Dari Visi tersebut dijabarkan ke dalam 5 (lima) Misi yaitu :

1. Membangun manusia tangguh dan produktif.

 2. Tata kelola pemerintahan bersih, dinamis dan terpercaya 

3. Ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas 

4. Meningkatkan infrastruktur wilayah, membuka konektifitas 

5. Pembangunan berbasis kependudukan dan adaptasi perubahan iklim

Bupati dua periode itu mengatakan, rancangan awal RPJMD telah dirumuskan oleh tim kerja dan tim ahli 2 bulan terakhir, dan pada hari ini akan dikonsultasikan untuk mendapatkan masukan, kritik dan saran. 

Tim telah melakukan beberapa kali FGD untuk mengungkit permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh organisasi perangkat daerah dalam melaksanakan program kegiatan selama ini. Dari permasalahan ini dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada periode RPJMD 2021-2026.

"Nah pada hari ini kami ingin mendengarkan buah pemikiran dari tokoh-tokoh masyarakat dan kaum intelektual masyarakat Kabupaten Gorontalo," imbuhnya.

Diungkapkan Nelson, selain melemahkan pertumbuhan ekonomi, pandemic Covid 19 juga berimbas pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta berpotensi mendorong peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan, menurunnya pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah serta melemahnya sektor UMKM dan pariwisata.  

"Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo pada tahun sebelumnya sebesar 6,24% diprediksi akan terkoreksi menurun. Maka sesuai arahan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Gorontalo pada tahun-tahun berikut perlu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memasukan kebijakan kebijakan strategis tahun 2022-2026 untuk melakukan upaya akselerasi pemulihan ekonomi daerah.  Prioritas penanggulangan kemiskinan khususnya pada strategi Pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat dan Peningkatan Kemampuan dan Pendapatan Masyarakat Miskin pasca Pandemi Covid–19. Fokus penanggulangan adalah pada  Sosial dan Economic Safety Net sebagai upaya pemulihan dan penguatan pasca pandemi Covid–19," beber Nelson. 

Menurut Nelson, suatu daerah tentunya tidak lepas dari permasalahan kemisikinan, jika dilihat dari persentase tingkat kemiskinan kita masih tergolong tinggi. Namun upaya kita dalam menurungkan angka kemiskinan selama 3 tahun terakhir sudah mulai terlihat dengan penurunan angka kemiskinan bahkan pencapaian tahun terakhir menunjukkan tingkat kemiskinan terendah sepanjang sejarah Kabupaten Gorontalo yakni pada 17,56 persen.

"Meskipun persentase kemiskinan yang kita dapatkan terakhir ini terus menurun, bisa saja disebabkan perhitungan hasil survei masyarakat kita pada waktu itu belum terdampak covid secara menyeluruh. Jadi bisa saja tingkat kemiskinan berikutnya akan naik. Namun capaian ini akan terus kita upayakan untuk terus turun sampai level terendah," katanya.

Demikian halnya Tingkat Pengangguran Terbuka, Pandemi Covid-19 ini sangat mempengaruhi sektor ketenagakerjaan, banyak tenaga kerja yang terkena PHK, pengusaha-pengusaha kecil terpaksa harus menutup usahanya, dan banyak lagi yang lainnya. Sehingga data terakhir Tingkat Pengangguran Terbuka berada pada angka 3,41 persen. Namun kerja keras kita tetap dinantikan untuk terus mendorong peningkatan angkatan kerja. 

"Atas nama Pemerintah Daerah, saya berharap kehadiran Bapak/Ibu pada Forum ini  dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk menentukan sasaran prioritas pembangunan daerah Kabupaten Gorontalo kedepan. Semoga kegiatan Forum Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021-2026 ini bisa menambah masukan yang sifatnya membangun, sehingga perencanaan kita lebih terfokus untuk mensejahtrakan masyarakat," tandasnya. (Ar/Ir)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama