Dua Orang Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Di Tasikmalaya

TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Dua orang terduga teroris  ditangkap  oleh Team Detasemen Khusus (Densus 88) di rumah kontrakannya masing-masing, di Tasikmalaya, Jumat (18/6/2021).

Sesuai fakta di lapangan, awalnya tim Densus 88 tak berseragam, saat menangkap kedua pria yang  berinisial DD (30) dan BH (28) pada Jumat dini hari tadi,

Lalu Jumat paginya kedua kontrakan yang berbeda alamat  itu digeladah secara bersamaan.  Tim Densus 88 saat melakukan penggeledahan ini di dampingi petugas Satreskim Polresta Tasikmalaya.

Dari kontrakan terduga teroris berinisial BH (28), yang beralamat di Gang Pangkalan 2 daerah Kawalu telah diamankan satu buah rompi dan sejumlah kertas yang diduga dokumen.

Pemilik kontrakan yang ditempati BH yang kebetulan Ketua RT di wilayah tersebut yaitu Yeni Susana mengatakan, terakhir saat sebelum ditangkap, pihaknya melihat yang bersangkutan berangkat kerja sebagai petugas penetralisir alat operasi di sebuah Rumah Sakit swasta ternama di Kota Tasikmalaya, dan pihaknya melihat ada sebuah rompi dan sejumlah kertas yang diamankan.

"Dia ngontrak di saya sudah setahun lebih. Dia asli warga sini, bahkan malah saya yang bukan asli warga sini dulunya," ujar Yeni kepada wartawan.

Sedangkan di tempat kontrakan terduga teroris bernama DD yang beralamat di RT 03 Bojong Limus, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, telah diamankan ketepel, pakaian yang bertuliskan ajakan jihad serta dokumen.

Abdul Hamid ketua RT di tempat DD ngontrak, merasa terkejut. Dia tidak menyangka warganya yang sehari harinya jualan sayuran di pasar Cikurubuk menjadi terduga teroris. Padahal DD sehari harinya termasuk rajin hadir di pengajian namun jarang bergaul.

"Yang ditangkap suaminya saja. Istrinya ada di rumahnya. Suaminya asal Cilembang dan istrinya itu asli Bojong Gambir, kabupaten Tasikmalaya. Mengontrak di sini sudah setahunan lebih," kata Hamid saat ditemui di lokasi.

Kini, kedua terduga teroris itu masih diamankan Tim Densus 88 di Polresta Tasikmalaya,dan sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi terkait para terduga teroris itu terlibat pada aksi atau jaringan teroris yang mana di Indonesia. (H.Adam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama