Dikritisi Warga, Tanggul Situ Kelapa Dua Belum Selesai Dibangun Sudah Ada Yang Roboh

DPK KNPI Kecamatan Kelapa Dua Ikut Andil Padat Karya


TANGERANG (wartamerdeka.info) - Pengerjaan Proyek Revitalisasi (Turab) Situ Kelapa Dua yang terletak di Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang dikritisi, lantaran belum juga selesai dibangun secara keseluruhan sudah ada bagiannya yang mengalami retak dan roboh.

Duano dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Perjuangan Putra Bangsa (KPPB) dalam keterangannya mengatakan, hasil survey dan investigasinya di lapangan, penyebab, robohnya Turab yang dikerjakan oleh PT. Aris Makmur Mandiri tersebut, lantaran kedalam pondasi dari permukaan air situ hanya 1 meter dari keseluruhan ketinggian Turab 3 meter.

"Pondasinya berdiri tidak betul-betul tertanam di bagian tanah yang kuat. Berdiri di tanah yang masih sangat labil, bisa dibilang juga menggantung. Tidak ada ketahanan dari bawah, ketahanannya hanya bagian atas dan menempel pada tebing jadi sangat rentan roboh," papar Duano, belum lama ini.

"Belum selesai dan belum serah terima pekerjaan saja turabnya sudah bermasalah, sudah ada yang roboh. Bagaimana ke depan hasil dan kegunaan proyek yang bernilai Rp.9.346.500.061,00 ini, tinggal menunggu waktu rontok semua," katanya dengan nada geram.

Duano menilai, pembangunan Turab yang merupakan kegiatan PPK Danau, Situ Dan Embung Satuan Kerja SNVT Pembangunan BBWS Ciliwung-Cisadane itu terkesan sekali berorientasi proyek dan nilai untung bagi pemilik proyek tersebut, tidak berorientasi pada out come.

"Nilai rentang manfaat buat masyarakat sekitarnya atau masyarakat lainnya yang bersentuhan dengan tempat tersebut pun tidak ada," kata Duano.

"Terkesan proyek revitalisasi situ Kelapa Dua ini jadi barang mainan mencari uang saja, tahun lalu juga proyek serupa dengan nilai kisaran Rp.5 miliaran. Tapi sampai sekarang hasilnya masih sangat mengecewakan," sambungnya.

Masyarakat sekitar, menurut Duano juga menilai, proses proyek Revitalisasi Situ Kelapa itupun belum sepenuhnya baik, lantaran volume lumpur yang dipindahkan ke darat belum maksimal.

"Untuk itu, kami akan minta kepada aparat hukum, dalam hal ini  kepada Tim Asintel Kejaksaan Tinggi Banten turun ke lapangan untuk menguak kasus ini. Ini akan segera saya kirim surat" katanya mengakhiri.   

Untuk diketahui, bahwa proyek tersebut dikerjakan melalui kegiatan padat karya yang melibatkan organisasi di lingkungan setempat, salah satunya yakni Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang diketuai Deden Nurwansyah.

"Memang pengerjaan proyek itu atas nama saya (DPK KNPI Kecamatan Kelapa Dua) tapi pengerjaannya dibagi dua. Yang roboh bukan kerjaan saya," jelas Deden kepada wartawan, Selasa, (31/8/2021).

Hingga berita ini publikasikan, pihak penanggungjawab proyek tersebut belum dapat dikonfirmasi.

(Hanafi)  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama