Anggota F-PDIP DPRD Kota Bekasi H. Tumai Jaring Aspirasi Warga Yang Ingin Berbisnis Online

Anggota F-PDIP DPRD Kota Bekasi  H. Tumai (tengah) saat jaring aspirasi di Kecamatan Mustikajaya dan Bantargebang, kota Bekasi.

KOTA BEKASI (wartamerdeka.info) - Anggota Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, H. Tumai dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), menjaring aspirasi masyarakat, yang salah satunya adalah dorong kaum Ibu dan Anak Muda untuk menguasai digital, dan mau berbisnis online, dengan difasilitasi Pemda kota (Pemko) Bekasi, Jawa Barat.

Hal ini diungkapkan H. Tumai dalam reses III Tahun 2021 yang baru-baru ini diselenggarakan di wilayah Kecamatan Mustikajaya dan Bantargebang, kota Bekasi, Jawa Barat. Dia menampung banyak aspirasi saat kunjungan tersebut, dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. 

Saat ditanya media, H. Tumai mengatakan, di era perkembangan digital, banyak masyarakat, terutama ibu-ibu Rumah Tangga dan Anak-anak Muda yang ingin berbisnis, tapi maunya dibantu Pemerintah setempat.

"Hal ini tergambar sekali dengan kondisi perkembangan di era serba digital, banyak masyarakat mulai ibu rumah tangga dan anak-anak muda yang berkeinginan berbisnis, tapi Pemda hendaknya membantu memfasilitasi pelatihan tata cara berdagang secara online," ungkapnya.

Menurut Tumai, masyarakat menganggap berdagang secara online di era yang serba digital ini, dapat dilakukan dengan merintis usaha bisa bermodal seadanya, risiko rendah, serta dapat disambi.

"Terkait permintaan pelatihan berjualan online dan fasilitas wifi dan internet gratis dari ibu-ibu rumah tangga ini hal positif. Kita sebagai wakil rakyat memang perlu mendorong hal ini, dan harus disambut baik oleh Pemda Kota Bekasi," tandasnya. 

Politisi senior PDIP kota Bekasi ini menekankan, apabila Pemkot Bekasi dapat merumuskan hal ini, maka akan dapat menghasilkan kegiatan positif yang bernilai tambah bagi para peserta bisnis binaan Pemko.

"Masing-masing ibu-ibu rumah tangga bisa membuat kreasi masakan kedaerahan seperti pecak ikan tembang, sayur pucung, sambal balado dan seterusnya. Dia bisa kerja sama dengan aplikator," bebernya.

Lebih jauh, Tumai menjelaskan, dari anak muda yang tergabung dalam PDIP, sudah ada yang mulai berbisnis online dan dapat merekrut temannya.

"Rata-rata umurnya masih 19-20 tahun. Yang paling luar biasa, mereka punya penghasilan dari rumah dan tidak menganggu pendidikan mereka. Ini harus ditindaklanjuti dan dijadikan program Pemko," kata wakil rakyat dari Dapil 3 tersebut.

Tumai berkomitmen meneruskan aspirasi masyarakat tersebut kepada Pemda Kota Bekasi, untuk segera diwujudkan dalam bentuk program yang berkesinambungan dan terintegrasi. 

Kedua, lanjut Tumai, masalah optimalisasi penyelenggaraan program pembangunan di masyarakat, seperti pembangunan fisik, jalan, saluran air, dan lainnya. 

"Ada masukan bahwa wilayah tersebut masih rawan sekali terhadap banjir genangan, banjir lokal. Belum lagi nanti ke depan, lahan yang sekarang masih sangat terbuka itu secara bertahap akan beralih fungsi menjadi perumahan," katanya. 

Menurutnya, hal tersebut menjadi suatu persoalan serius. Karena, lahan terbuka tersebut menjadi tempat penampungan air hujan dari lingkungan setempat selama sebelum menjadi permukiman. 

"Ke depan ini harus jadi perhatian serius. Kalau ini berubah jadi permukiman padat penduduk, biaya pengatasan banjir sangat mahal sekali. Kota Bekasi kita ketahui tidak punya wilayah hulu dan hilir. Kita terkepung daerah lain. Harus ada koordinasi terpadu dengan wilayah lain," bebernya. 

Tumai pun mencotohkan, misal Kota Bekasi membuat sodetan besar untuk mengatasi banjir, agar air dapat mengalir menuju hilir, ke Laut Jawa, yang berada di lokasi Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. 

"Ketiga, dari sisi kebersihan. Otomatis perkembangan permukiman dan pengurangan lahan terbuka, produksi sampah meningkat. Mudah-mudahan Pemerintah Daerah memikirkan, supaya persoalan sampah teratasi. Salah satunya ada petugas yang betul-betul mengurusi sampah lingkungan secara serius, bekerja sama dengan RT  setempat," kata mantan Ketua DPRD Kota Bekasi ini. 

Aspirasi keempat, lanjutnya, yaitu soal fasilitas penunjang kebersihan seperti gerobak motor (baktor), dan mobil pengangkut sampah ukuran kecil.

"Saya kira gambaran yang umum pada Reses III Dapil 3 Kota Bekasi adalah 4 hal tersebut. Di samping hal lain yang jadi catatan sudah disampaikan kepada DPRD Kota Bekasi," pungkasnya. (Adv/DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama