GORONTALO (wartamerdeka.info) -Memperingati hari yang bersejarah bagi rakyat Gorontalo yang juga dikenal dengan Hari Patriotik 23 Januari yang ke-80 Tahun 2022, The Presnas Center berziarah ke makam para pejuang pembentukan Provinsi Gorontalo, Minggu (23/1/2022).
Organisasi di bawah binaan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, dan dinahkodai oleh Azan Piola itu, dalam agenda tersebut turut melibatkan Santri penghafal Al-Qur'an dari Pesantren Arrasyidin, Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa.
Kegiatan yang dilasungkan tepat pada tanggal 23 Januari 2022 itu, menziarahi sejumlah makam para Tokoh Pejuang Pembentuan Provinsi Gorontalo seperti, Alm. H. Ibrahim Buloto, BH., Alm. H. David Bobihoe, Alm. H. Achmad Hoesa Pakaya, Alm. H. Hasan Abas Nusi, Alm. Ir. Arusdin Bone dan Alm. Drs. Nasir Mooduto.
Ketua The Presnas Center Azan Piola, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, berziarah ke makam para Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Gorontalo itu, bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka saat semasa hidup berjuang demi kemajuan Provinsi Gorontalo.
"Hakikat dari ziarah ini adalah tidak hanya sekedar mendoakan para Almarhum, tetapi hakekat sesungguhnya adalah mengenang segala kebaikannya, dan untuk mengingatkan kepada kita bahwa banyak yang punya andil dalam perjuangan ini, telah mendahului kita," ungkapnya.
Ia menjelaskan, agenda berziarah ke makam para Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Gorontalo itu, merupakan kegiatan tahunan yang memang rutin dilaksanakan oleh The Presnas Center.
"Ziarah ke para pejuang ini menjadi agenda rutin The Presnas Center, yang dilaksanakan pada 23 Januari, bertepatan dengan Deklarasi Perjuangan Pembentukan Provinsi Gorontalo pada tanggal 23 Januari tahun 2000," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo, Oufan La Saoufu, yang juga turut mengikuti agenda itu menerangkan, Hari Patriotik 23 Januari tak hanya menjadi simbol sejarah terbebasnya Gorontalo dari belenggu penjajahan Belanda, akan tetapi turut menjadi spirit bagi para Tokoh Gorontalo khususnya pemuda, dalam memperjuangkan terbentuknya Provinsi Gorontalo.
"Di tanggal dan bulan yang sama ini, Gorontalo dua kali membuat catatan sejarah yang tak bisa dilupakan. Pertama Nani Warta Bone mendeklarasikan kemerdekaan dari belenggu penjajahan Belanda pada Tahun 1942, dan kedua Nelson Pomalingo mendeklarasikan Gorontalo berdiri sebagai Provinsi sendiri pada Tahun 2000 silam," jelas Oufan.
Ia menambahkan, ke depannya diharapkan pada tanggal dan bulan yang sama juga, para pemuda saat ini dapat membuat catatan sejarah baru, untuk kemajuan Provinsi Gorontalo ke arah yang lebih baik.
"Saya sangat berharap, para pemuda kita saat ini dapat berperan penting juga dalam catatan sejarah perjalanan Provinsi Gorontalo kedepan, jadikan momentum Hari Patriotik 23 Januari sebagai spirit tersendiri untuk melakukan itu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bapak Nelson Pomalingo dan para tokoh lainnya, saat memperjuangkan Gorontalo menjadi Provinsi sendiri. Semoga itu bernilai ibadah bagi mereka semua," tandasnya. (Irf)