JAKARTA (wartamerdeka.info) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong transformasi digital dalam pengembangan industri kesehatan, terutama dalam momentum pemulihan dari COVID-19.
Dorongan ini diberikan
kepada seluruh pelaku industri, termasuk di dalamnya para insinyur dan
akademisi di bidang ilmu teknik industri.
"Sebagaimana
kita harus beradaptasi di masa pandemi, para insinyur teknik industri
juga harus beradaptasi menghadapi era Industri 4.0 yang ditandai dengan
pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan layanan konsumen secara global,” ujar Airlangga dalam
Puncak 50 Tahun Dies Natalis Teknik Industri Institut Teknologi Bandung,
sebagaimana dikutip dari siaran pers di Jakarta, Minggu (16/1/2022).
Pemerintah
berupaya mendorong transformasi digital dalam industri kesehatan yang
di dalamnya termasuk industri farmasi, yang merupakan salah satu sub
sektor yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi seperti saat ini.
Transformasi
digital dapat berperan dalam memudahkan proses distribusi, penguatan
jejaring kesehatan, mengefektifkan proses administrasi, dan mendukung
performa yang lebih efektif serta efisien.
Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2021, Indonesia memiliki 241
industri manufaktur farmasi, 17 industri bahan baku farmasi, 132
industri kesehatan tradisional, dan 18 industri produk ekstraksi alam.
Berbagai
industri tersebut telah mengekspor produk farmasi dan alat kesehatan ke
berbagai negara di dunia antara lain Amerika Serikat, Inggris, Vietnam,
Belanda, Singapura, dan Korea Selatan.
“Dalam
mendukung upaya pengembangan industri kesehatan, pemerintah telah
menyusun peta jalan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi bahan baku
berteknologi tinggi,” ujar Airlangga.
Pemerintah juga
telah mendorong munculnya riset dan inovasi melalui Pendanaan Riset
Inovatif Produktif yang dikelola oleh LPDP untuk para akademisi, serta
menyediakan insentif Super Deduction Tax untuk para technopreneur yang
melakukan kegiatan Litbang. Berbagai kebijakan ini dapat dimanfaatkan
agar sektor industri nasional dapat melahirkan inovasi-inovasi yang
diciptakan insinyur teknik industri.
Tujuan jangka
panjang dari upaya ini adalah untuk mencapai kemandirian industri
kesehatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menurunkan
ketergantungan pada bahan impor.
“Dengan terus
meningkatkan kemampuan teknikal, manajerial, komunikasi, dan memperkaya
skill-set, saya yakin para insinyur teknik industri mampu bersaing
secara global dan memberikan sumbangsih besar bagi bangsa,” pungkas
Airlangga.
Tags
Nasional