PEKANBARU (wartamerdeka.info) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungannya ke Riau, Kamis (24/2/2022), berkesempatan menghadiri acara Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Desa Libo Jaya dan meninjau operasi pasar murah di Lapangan Pelindo, Kota Pekanbaru
Tiba di Riau, siang, Airlangga langsung menuju Desa Libo Jaya untuk menghadiri acara Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan juga berkesempatan melakukan panen sawit di salah satu kebun milik petani.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan dan penyumbang devisa terbesar non migas, dan sekaligus sebagai eksportir terbesar minyak sawit di dunia dengan menguasai lebih dari 58% pangsa pasar dunia," ujar Airlangga seperti diunggah melalui akun facebooknya.
Selain itu, kata Airlangga lagi, industri kelapa sawit nasional juga telah menciptakan lapangan kerja kepada lebih dari 16 juta tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, pemerintah memprioritaskan untuk menjamian terwujudnya keberlanjutan industri sawit Indonesia demi keberlanjutan dan penguatan ekonomi nasional.
"Program PSR yang hari ini kita laksanakan adalah upaya untuk mewujudkan keberlanjutan tersebut, dengan harapan akan dilanjutkan dengan penanaman di kebun-kebun rakyat lainnya yang produktivitasnya sudah rendah," tandasnya.
Usai menghadiri acara Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Gubernur Riau Syamsuar meninjau operasi pasar murah di Lapangan Pelindo, Kota Pekanbaru.
Operasi pasar ini dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Riau dalam
upaya untuk menjaga pasokan serta stabilitas harga minyak goreng dan
kebutuhan bahan pokok lainnya.
Sebanyak 1.500 paket sembako
yang dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) dalam operasi pasar
itu. Khusus minyak goreng, disiapkan sebanyak 18 ton.
Airlangga bersama Gubernur Syamsuar dan anggota DPRD Provinsi Riau
Parisman Ikhwan mengecek langsung kondisi harga berbagai komoditas yang
menjadi kebutuhan pokok masyarakat itu.
"Dalam kunjungan kali
ini, saya lihat distribusinya seperti apa, kemudian mendorong agar
distribusi lebih lancar ke depannya. Saya tidak ingin mendengar ada lagi
keluhan masyarakat soal minyak goreng ini," kata Airlangga Hartarto.
Menurut dia, keberadaan pasar murah sekaligus operasi pasar minyak
goreng dan sembako ini dapat meringankan beban masyarakat terkait dengan
kebutuhan pokok, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini.
"Tadi saya lihat harga minyak goreng di pasar murah dijual Rp12 ribu per
kilogram, Rp24 ribu per 2 kilogram. Harga minyak curah Rp10.500,00 yang
nantinya bisa dijual lagi oleh para pedagang kepada masyarakat
Rp11.500,00," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Menyinggung soal ketersediaan minyak goreng, Menko memastikan bahwa stok minyak goreng untuk masyarakat di Riau cukup banyak.
"Kalau stok ada banyak, apalagi Riau penghasil dan pengekspor," katanya.
Airlangga juga menegaskan soal kebijakan satu harga minyak goreng
diterapkan menyeluruh dari ritel hingga ke pasar-pasar tradisional.
"Ditetapkan satu harga. Kalau masih ada pasar tradisional yang belum menetapkan, akan secepatnya merealisasikannya," kata dia.
Dalam pantauan, masyarakat sangat antusias mengikuti operasi pasar murah yang dihadiri Menko Airlangga.
Salah seorang warga Pekanbaru bernama Nisa (35) mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar ini.
"Saya sangat terbantu, apalagi belakangan harga minyak goreng melonjak
naik. Dengan kebijakan satu harga dan operasi pasar murah, saya tidak
perlu khawatir tidak kebagian minyak goreng," katanya.
Tak
hanya minyak goreng, Nisa juga membeli 5 kg beras seharga Rp44.500,00
dan gula pasir seharga Rp9.500,00 per kilogram untuk kebutuhan
sehari-hari.
"Saya berharap Pemerintah sering mengadakan
operasi pasar supaya harga bahan pokok stabil sekaligus membantu
masyarakat," ucapnya. (A)