JAKARTA (wartamerdeka.info) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi rencana Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) berinvestasi dan menggerakan berbagai geliat perekonomian di daerah. Sebagaimana yang sudah dilakukan dengan melakukan Business Trip to Bojonegoro pada 25-27 Februari 2022 untuk menggali berbagai potensi ekonomi di Kabupaten Bojonegoro. Tidak hanya bergerak di industri korporasi besar, KEIND juga fokus mengembangkan sektor UMKM di berbagai daerah.
"KEIND maupun penggerak UMKM lainnya bisa memanfaatkan fasilitas Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM. Program tersebut telah dijalankan sejak tahun 2020, 2021, dan akan kembali dilanjutkan pada tahun 2022. Kementerian Koperasi dan UKM melaporkan, per 20 September 2021 saja, pihaknya telah menyalurkan Rp 15,24 triliun BLT UMKM terhadap 12,8 juta UMKM," ujar Bamsoet usai menerima pengurus KEIND, di Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Pengurus KEIND yang hadir antara lain, Ketua Umum Afda Rizal, Dewan Pembina Halim Kalla, serta para Wakil Ketua Umum antara lain Abdhy Pirsawan, Yogi Soepaat, Andi, dan Ihsan Yunus.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terus melakukan percepatan penyediaan 40 persen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah oleh produk koperasi dan UKM melalui sistem E-Katalog LKPP. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Koperasi dan UMKM diberdayakan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"KEIND dan berbagai pelaku usaha UMKM lainnya juga bisa memanfaatkan akses dana murah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 3 persen. Sementara untuk koperasi tersedia pendanaan khusus dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang merupakan Badan Layanan Umum di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menambahkan, selain di sektor perdagangan barang dan jasa, KEIND juga bisa menggerakan UMKM dengan mengembangkan program pemerintah di bidang pariwisata dengan mengembangkan Desa Wisata Agro (DEWA), Desa Wisata Industri (DEWI), dan Desa Digital (DEDI). Terlebih pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa mencapai Rp 68 triliun dalam APBN 2022, yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan desa melalui DEWA, DEWI, dan DEDI. Tidak sulit mengembangkannya. Untuk wisata alam, misalnya, cukup dibuat menarik untuk foto yang instagramable, pasti akan mendatangkan banyak turis, yang pada akhirnya bisa menambah pemasukan untuk masyarakat sekitar.
"Dengan berbagai fasilitas yang telah diberikan pemerintah, KEIND harus mampu meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia, yang saat ini masih sangat rendah yaitu 3,47 persen dari total penduduk Indonesia. Kalah dibandingkan Singapura dengan rasio wirausahanya sudah mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia mencapai 4,74 persen. Pemerintah menargetkan setidaknya pada tahun 2024 nanti rasio kewirausahaan Indonesia meningkat menjadi 3,95 hingga 4 persen. Untuk itu butuh dukungan semua pihak seperti KEIND," pungkas Bamsoet. (A)