KAB GORONTALO (wartamerdeka.info) - Melalui pelatihan berbasis kompetensi diharapkan para pencari kerja dapat meningkatkan kompetensi sehingga dapat memasuki pasar kerja dengan segala kebutuhan perusahaan pada segala kejuruan dan keahliannya.
Hal ini disampaikan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat membuka kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Untuk Tahun 2022 di UPTD. BLK Limboto Kel. Tilihuawa Kec.Limboto Kabupaten Gorontalo, Sabtu (05/3/2022).
Seperti diketahui kegiatan itu diikuti 96 peserta. Adapun bidang yang diikuti peserta meliputi Pelatihan Service sepeda motor injeksi 16 peserta, Computer assistant engineering 32 peserta, Menjahit pakaian dengan mesin 32 peserta, Tata rias kecantikan 16 peserta dan Waktu pelatihan untuk menjahit 33 hari dan untuk pelatihan otomotif selama 35 hari
“Pelatihan kerja berbasis kompetensi ini untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian kepada para pencari kerja dan masyarakat khususnya di Kabupaten Gorontalo,” kata Nelson.
Bupati dua periode itu menambahkan, kegiatan ini pun dalam rangka menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Gorontalo. “Peserta ini merupakan pioner-pioner yang menciptakan sendiri lapangan kerja dan luar biasa,” ungkap Nelson.
Ia mengatakan, di era covid-19 lapangan kerja sangat sulit. Namun di Kabupaten Gorontalo pengangguran terus turun, sekarang 2 persen lebih yang tadinya 3 persen.
“Sekarang pengangguran kita turun kurang lebih 1 persen”ujar Nelson.
Diakui Nelson, problem hari ini memang banyak yang kerja tapi produktifitas rendah karena tidak punya kompetensi, tidak punya keahlian.
Oleh karena itu, kita mendorong keahlian itu jadi baik sehingga kompetensi bagus dan mungkin kalau dia kerja maka gajinya juga baik.
Problem berikut, antara lapangan kerja dengan tenaga kerja tidak match. Karena itu, saya berharap Dinas Nakertrans Dan Transmigrasi khususnya LBK menganalisis kebutuhan-kebutuhan lapangan kerja.
“Ini yang perlu dilakukan sehingga antara pekerja yang ahlinya dengan lapangan kerja pas,”imbuhnya.
Sehingga dengan pelatihan ini, kata Nelson, adalah sebuah kebutuhan dan diharapkan diikuti dengan baik oleh peserta, termasuk dinas menganalisis dengan benar tenaga kerja dan lapangan kerjanya.
Menurutnya, yang perlu diperbaiki ke depan adalah upah. Kompetensinya sudah bagus, lapangan kerja ada, upah di bawah sehingga mengakibatkan pendapatan juga di bawah.
Kepada peserta Nelson berharap,ikut pelatihan dengan benar karena tidak semua orang bisa ikut.
“Banyak yang mendaftar tapi terbatas yang lulus. Sehingga kesempatan ini gunakanlah dengan baik. Kompetensi ini jadi milik anda, bukan milik kepala dinas, bukan pula milik instruktur, dan itu menjadi modal para peserta kedepan,”pinta Nelson.