Subur Sembiring: AP3I Yakin Pemerintah Bisa Sejahterakan Petani Pinus

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Ketua Majelis Pembina Asosiasi Petani dan Penderes Pinus Indonesia (AP3I), Subur Sembiring mengapresiasi pidato Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indarwati ihwal semangat mewujudkan Indonesia Maju melalui optimalisasi devisa negara bidang kehutanan.

"AP3I, langsung mengadakan rapat pimpinan dan mendukung semangat para menteri terkait. Khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujar Subur,  Jumat (1/7).

Subur menceritakan, pihaknya melakukan rapat di Apartemen Oasis Blok C Room 503 Senen Jakarta Pusat. Dari diskusi tersebut, pihaknya mencatat tentang potensi Getah Pinus yang masih sangat sedikit dikelola dan proses pelaksanaannya dianggap belum maksimal.

Pengelolaan getah pinus, katanya, hingga saat ini belum terorganisir dengan baik, begitu juga petani penderesnya. Mayoritas petani, masih menggunakan pola tani konvensional dan kebanyakan belum memiliki sertifikasi.

Padahal, kata Subur, kemampuan satu orang petani deres mampu memproduksi 700 batang per bulan dan atau 1,5 hektare. Menurutnya, perlu dilakukan sertifikasi berupa pelatihan gratis terhadap sekitar 8 juta petani penderes agar menjadi petani terampil dan handal.

Jika sudah diberikan pelatihan, Subur optimistis bisa meningkatkan kesejateraan para petani dengan asumsi penghasilan sebesar Rp 7 juta per bulan. Sehingga, ini akan menjadi percepatan proses pemulihan ekonomi nasional.

Rapat ini, kata Subur, di hadiri Ketua DPD AP3I Riau Bung Arif Pohan, Ketua DPD AP3I Jatim Napoleon, Ketua Umum Radiyan, Sekretaris Sutan Erwin Sihombing. Kemudian, Wakil Bendahara Nadia, Director Operasional dan Strategies Bung Mustika Karim. Hadir pula, Wakil Sekretaris T. Nadya Indrawati, Wakil Bendahara Gina Karolina, Direktur Riset dan Varietas Zaki, Director Hub. Industri dan antar Lembaga Hendrik Yance Udam.

"Di rapat ini, petinggi lainnya secara zoom sepakat mendukung semangat Presiden Joko Widodo dengan akan menaikkan kedudukan Dewan Kehutanan Nasional langsung di bawah Presiden sebagaimana salah satu semangat Kongres Kehutanan Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku tak habis pikir bagaimana Indonesia yang memiliki hutan sangat luas, namun sumbangan ke keuangan negara sangatlah kecil.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan, sektor kehutanan secara keseluruhan, hanya memberikan setoran dalam bentuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 5,6 triliun.

"Kita semuanya harus punya sense ini supaya kita bisa memahami ini value-nya about what dan bagaimana kita mengelola," ujar Sri Mulyani, Rabu (29/6/2022).

Sri Mul mencatat, ada sejumlah tantangan mengapa pemasukan dari sektor kehutanan sangat kecil. Dikatakan, setoran PNBP dari hutan ini kurang masuk akal apabila dibandingkan dengan luas hutan Indonesia.

"Sama dengan sektor perikanan. Indonesia itu isinya hutan sama perikanan tapi dua sektor ini kontribusi ke PDB is almost nothing. Tidak benar itu berarti," tegasnya. (Aris)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama