General Manager PT. Perikanan Indonesia, cabang Brondong, Sukses Situmorang |
LAMONGAN (wartamerdeka.info) -Sulitnya memenuhi kebutuhan solar bersubsidi bagi nelayan pantura Lamongan masih terasa hingga sekarang. Karena kelangkaan tersebut, sampai harus ada yang menunda keberangkatan melaut untuk menunggu atrean solar.
Seperti nelayan di Brondong dan Blimbing kelangkaan tersebut masih terasa.
Menanggapi kelangkaan ini, General Manager PT. Perikanan Indonesia, cabang Brondong, Sukses Situmorang mengakui jika stasiun pengisian BBM (solar) yang dikelola Koperasi di lembaganya belum mampu mencukupi kebutuhan nelayan.
Menurut dia, untuk mencukupi kebutuhan nelayan di Brondong dan Blimbing, pihaknya membutuhkan kuota 1000KL. Namun, yang bisa dipenuhi saat ini hanya 768KL.
"Idealnya butuh 1000KL, tapi sampai sekarang masih 768KL, dan itu jelas kurang," ujar Sukses.
Meski demikian, melalui Koperasi PT. Perikanan Indonesia Cabang Brondong, Sukses Situmorang sebut pihaknya mendorong untuk mengajukan tambahan kuota ke Pertamina.
"Pengajuan sudah kami luncurkan, ya tinggal menunggu realisasinya saja," ungkap mantan Kepala PT. Perikanan Indonesia cabang Belawan itu (dulu masih nama Perum Perindo).
Sudarlin (tengah) bersama Pengurus KNTI Cabang Lamongan |
Terpisah, ketua KNTI cabang Lamongan, Sudarlin mengapresiasi langkah PT. Perikanan Indonesia cabang Brondong yang cepat merespon keluhan nelayan dengan mengajukan hpermohonan tambahan kuota.
"Pada dasarnya, kami merespon positif langkah PT. Perikanan Indonesia cabang Brondong yang ternyata sudah mengirim pengajuan permohonan tambahan kuota untuk solar bersubsidi ke Pertamina," ungkap dia.
Bahkan Sudarlin sebut kalau sekiranya diperlukan tanda tangan nelayan dalam pengajuan quota solar, KNTI siap membantu agar kebutuhan Solar bagi Nelayan tercukupi.
"Nelayan siap membantu pengajuan tambahan kuota solar, biar tidak terjadi kelangkaan terus menerus," ungkap ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia cabang kota Soto itu. (Mas)