Catatan MTQ VI Korpri: Penuh Inovasi Di Bidang IT, Penggunaan HP Android Tak Lagi "Haram"

PADANG (wartamerdeka.info) - MTQ VI Korpri Tingkat Nadional tahun 2022, yang diselenggarakan di Padang, malam ini (12/11/2022) ditutup. 

Penyelenggaraan MTQ bagi para Aparat Sipil Negara (ASN) ini dipuji banyak pihak,  nyaris sempurna. Hampir tak ada cacat dalam pelaksanaannya.

Tapi, ada catatan menarik  dalam MTQ VI Korpri ini. Yakni "dihalalkannya" penggunaan perangkat HP Android dalam kegiatan MTQ ini. Malah boleh dibilang wajib. Padahal dalam MTQ Korpri sebelumnya, maupun kegiatan MTQ Nasional, penggunaan perangkat android ini tidak diperbolehkan.

Ini karena, digunakannya sistem penilaian dengan aplikasi digital berbasis android oleh Dewan Hakim, bagi para peserta anggota kafilah yang berlomba menggunakan.

Penggunaan aplikasi berbasis android ini karena peserta MTQ VI Korpri ini sangat banyak.

Sehingga, proses penilaian oleh Dewan Hakim  dengan menggunakan aplikasi berbasis android ini memotong waktu lomba tanpa mengurangi kualitasnya. 

Selain lebih efisien, penilaian dengan sistem digital ini dinilai sejumlah pihak juga lebih transparan. Dan tentu saja lebih obyektif.

Standar objektivitas jadi lebih tinggi, dan tidak ada yang bisa mengintervensi Dewan Hakim dan Dewan Pengawas.

"Perubahan metode penilaian ini adalah metode agar penyelenggaraan MTQ Korpri menjadi semakin baik. Semangatnya ada lah improvement terus menerus," ujar Ketua Umum Korpri Nasional Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Penggunaan metode penilaian berbasis android awalnya sempat membuat beberapa Dewan Hakim agak kagok. 

Hal ini diakui oleh salah satu perancang metode penilaian berbasis aplikasi android dalam MTQ VI Korpri, Nofri Mulfriansyah yang juga merupakan salah satu tenaga ahli IT Korpri Nasional.

Menurut Nofri, di hari pertama kegiatan lomba MTQ VI Korpri, sejumlah Dewan Hakim memang agak. Ada beberapa kesalahan kecil. Terutama terkait dengan kegiatan input data hasil penilaian. Tapi, ternyata Dewan Hakim cepat beradaptasi.

"Di hari kedua, para Dewan Hakim sudah lancar menggunakan aplikasi. Bahkan merasa lebih nyaman dengan penilauan metode manual, karena lebih praktis," ungkap Nofri, yang ditemui Sabtu siang (12/11/2022).

Terobosan lainnya dalam kegiatan MTQ VI Korpri ini adalah cabang khat digital.  Ini baru pertama kali dilombakan secara resmi.

Salah satu Dewan Hakim, Kyai Didin Sirojuddin membenarkan bahwa MTQ Korpri merupakan pelopor golongan Digital di Indonesia, bahkan dunia. Ia pun optimis ke depan cabang khat akan terus berkembang.

“Soal digital, saya belum melihat di Internasional, bisa jadi kita jadi pelopor, sekiranya terus dikembangkan, kita ingin adanya digital bergerak, semacam animasi, jadi huruf ketika digerakkan akan menjadi huruf alif lalu menjadi tulisan Allah dalam sebuah bukit itu kan hebat sekali”, ujarnya penuh semangat.

Doktor Didin berpesan untuk para khattat  agar terus belajar dan memperdalam pada gaya-gaya yang terus berkembang sehingga apapun perkembangan di dalam maupun di luar itu dapat diikuti, sehingga mereka dapat beradaptasi dan menjadi juara dalam setiap event lomba, baik di Indonesia maupun di dunia (Aris K)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama