PADANG (wartamerdeka.info) - Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar bersama umat Islam Kota Padang melaksanakan salat Khusuf atau Gerhana di Masjid Raya Sumatera Barat.
Bersama ribuan jamaah, tampak di shaf pertama Gubernur Mahyeldi, Kakanwil Kemenag Sumbar, Helmi dan para dewan hakim MTQ VI Korpri Tingkat Nasional 2022. Bertindak sebagai imam, Ust. Irsyad
Dalam khutbahnya, KH. Nasaruddin Umar mengajak umat Islam bermuhasbaah, merenung untuk meningkatkan keimanan atas peristiwa keajaiban alam ini.
"Gerhana harus menjadikan kita semakim beriman kepada Allah SWT. Ada siang dan ada malam, ada bulan dan matahari, semua menujukkan kekuasaan Allah," ujar Rektor Institut PTIQ Jakarta ini.
Dikatakan KH. Nasaruddin bahwa semua mahluk Allah diciptakan berpasang pasangan, bukan berhadap hadapan, saling melengkapi satu sama lain. Itu tanda kebesaran Allah SWT.
Gerhana Bukan Mitos
Dahulu, kata Prof. Nasaruddin, di era Nabi Muhammad SAW terdapat mitos yang berkembang di masyarakat, gerhana berhubungan erat dengan kematian atau kelahiran seseorang.
"Zaman Nabi dulu pernah ada gerhana dan saat bersamaan putra nabi meninggal. Saat itulah justru Nabi Muhammad mengatakan tidak ada hubungan antara gerhana dengan kematian atau kelahiran seseorang lalu Rasulullah memberi contoh salat gerhana serta membersihkan semua mitos," terang Prof. Nasar.
Meski demikian, Kyai Nasaruddin menegaskan bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semuanya adalah ayat-ayat Allah buat hambanya, terdapat ayat makro kosmos dan mikro kosmos.
Manusia, ia menambahkan, disebut makhluk mikrokosmos karena dapat menghimpun segala sesuatu di bumi ini.
"Manusia punya nurani dari nur, punya nafsu dan punya ruh, sesuatu yang tidak dimiliki mahkuk lain", imbuh Prof. Nasar.
Salat dilaksanakan tepat pukul 18.42 WIB. Usai pelaksanaan salat khusuf, Prof. Nasaruddin didampingi Gubernur Mahyeldi, Prof Said Agil Husin Al-Munawar menyaksikan gerhana menggunakan teleskop di lt. 2 Masjid Raya Sumbar.
Hadir pula salat khusuf perwakilan ormas Islam, dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Tarbiyah Islamiyah (A)