LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Setelah melaksanakan sidak koordinasi antara Pemprov Jatim dengan Pemkab Lamongan dalam penanganan banjir, Sabtu (25/2) BPBD Kabupaten Lamongan menyalurkan 3.200 bantuan sembako di 3 kecamatan (Turi, Kalitengah, Karangbinangun) yang terendam banjir. Diberangkatkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dari Pendopo Lokatantra, bantuan berupa sembako ini diharapkan membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Lamongan.
"Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan konkrit, memberikan bantuan. Ini juga sebagai bentuk kepedulian, yang kita berikan untuk dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir. Kita tahu bahwa persoalan banjir ini tidak sesederhana yang kita perkirakan, penanganannya memang secara komprehensif yang kita lakukan," jelas Bupati.
Selain sinergi dengan Pemprov, BBWS, juga Kementerian PUPR, hal yang saat ini bisa dilaksanakan Pemkab Lamongan dalam percepatan penanganan banjir adalah upaya memperlancar saluran air, memberikan bantuan bahan pokok, memberikan alat transportasi perahu dan pelayanan kesehatan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, curah hujan juga debit air yang masuk ke lintasan Bengawan Jero, saat ini dikatakan lebih tinggi.
"Kita bersama terus bersemangat, berdedikasi sehingga banjir ini bisa segera diatasi. Terima kasih teman-teman semua yang sudah bekerja di lapangan," Imbuh Bupati Yuhronur.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan Dianto Hari Wibowo, sebut total bantuan yang disalurkan sebanyak 6.500 paket sembako dan 70 ton beras untuk diberikan pada 8 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Deket, Glagah, Karanggeneng, Babat, dan Laren.
"Total bantuan yang kemudian kita salurkan sebanyak 6.500 paket dan 70 ton beras. Pertama kemarin (Kecamatan Deket) sudah kita salurkan 1.200 paket dan 17 ton beras. Hari ini akan kembali kita luncurkan sisanya secara bertahap kepada 8 kecamatan," kata Dianto.
Berdasarkan data dari BPBD Lamongan, hingga kemarin terdapat 59 desa di 8 kecamatan yang tercatat terendam dengan ketinggian air 16 hingga 75 sentimeter, 6.627 rumah terendam, 55 gedung sekolah, 22 tempat ibadah, 8.424 lahan tambak, serta 7 fasilitas kesehatan yang terimbas. Telah dilaksanakan beberapa upaya penanganan, diantaranya pengerahan pompa air, juga pembangunan pos-pos kesehatan di setiap kecamatan. (Mas)